Menciptakan Anak Yang Cerdas

Adalah hal yang sangat naif, ketika seorang anak menjadi bodoh, nakal, pemberang, atau bermasalah, lalu orang tua menyalahkan guru, pergaulan di sekolah, dan lingkungan yang tidak beres. Tiga faktor itu hanya berperan dalam proses perkembangan anak, sedangkan bakat anak itu menjadi bodoh, nakal, atau pemberang justru terletak dari bagaimana orang tua memberikan awal kehidupan si anak tersebut. Bukan hal aneh bahwa seorang anak dapat dididik dan dirangsang kecerdasannya sejak masih dalam kandungan. Malah, sejak masih janin, orang tua dapat melihat perkembangan kecerdasan anaknya. Untuk bisa seperti itu, orang tua harus memperhatikan beberapa aspek, antara lain terpenuhinya kebutuhan biomedis, kasih sayang, dan stimulasi. Hal ini diungkap dokter spesialis anak, dr Sudjatmiko, MD SpA. Bicara tentang kecerdasan, tentu saja tidak bisa lepas dari masalah kualitas otak, sedangkan kualitas otak itu dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Secara prinsip, menurut Sudjatmiko, perkembangan positif kecerdasan sejak dalam kandungan itu bisa terjadi dengan memperhatikan banyak hal. Pertama, kebutuhan-kebutuhan biologis (fisik) berupa nutrisi bagi ibu hamil harus benar-benar terpenuhi. Seorang ibu hamil, gizinya harus cukup. Artinya, asupan protein, karbohidrat, dan mineralnya terpenuhi dengan baik. Selain itu, seorang ibu hamil tidak menderita penyakit yang akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak dalam kandungannya. Kebutuhan nutrisi itu sendiri, sebenarnya bukan hanya ketika ibu mengandung, melainkan ketika ia siap untuk mengandung pun sudah harus memperhatikan gizi, makanan, dan komposisi nutrisinya harus lengkap, sehingga ketika ia hamil, dari segi fisik sudah siap dan proses kehamilan akan berlangsung optimal secara nutrisi. Tapi, memang di Indonesia atau di negara-negara berkembang pada umumnya–boleh dikatakan sangat jarang ada keluarga yang mempersiapkan kehamilan. Malah, kerap kehamilan dianggap sebagai suatu yang mengejutkan. Berbeda dengan yang terjadi di negara-negara maju. Inilah yang cenderung menjadi penyebab awal mengapa anak-anak yang lahir kemudian tidak berkualitas, karena orang tua seakan tidak siap dalam segala hal untuk memelihara anaknya. Faktor kedua adalah kebutuhan kasih sayang. Seorang ibu harus menerima kehamilan itu, dalam arti kehamilan yang benar-benar dikehendaki. Tanpa kasih sayang, tumbuh kembangnya bayi tidak akan optimal. “Si ibu hamil harus siap dan dapat menerima risiko dari kehamilannya,” kata mantan Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Anak Indonesia itu. “Risiko itu, misalnya, seorang wanita karier yang hamil, merasa terbebani dan khawatir akan mengganggu pekerjaannya. Ia sebenarnya ingin hamil, tapi juga merasa terganggu dengan kehamilannya itu. Kondisi seperti ini tidak kondusif untuk merangsang perkembangan bayi dalam kandungannya,” tambahnya. Selain itu, menurut Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, ada faktor psikologis yang memengaruhi perkembangan kecerdasan bayi, yaitu apakah si ibu hamil menikah secara resmi atau kawin lari. Pernikahannya direstui atau tidak, dan apakah ada komitmen antara istri dan suami. Tanpa komitmen di antara keduanya, kehamilan itu bisa dianggap mengganggu. Juga harus ada support (dukungan). Tanpa support, walaupun ada komitmen dari suami dan orang tua dapat mengurangi perkembangan dan rangsangan kecerdasan bayi dalam kandungan. “Jadi, variabel kasih sayang tadi adalah komitmen dengan suami, serta support dari orang tua dan keluarga, sehingga seorang ibu dapat menerima kehamilannya dengan hati tenteram,” lanjut Sudjatmiko. Faktor ketiga adalah adanya perhatian penuh dari si ibu hamil terhadap kandungannya. Ia dapat memberikan rangsangan dan sentuhan secara sengaja kepada bayi dalam kandungannya. Karena secara emosional akan terjadi kontak. Jika ibunya gembira dan senang, dalam darahnya akan melepaskan neo transmitter zat-zat rasa senang, sehingga bayi dalam kandungannya juga akan merasa senang. Sebaliknya, bila si ibu selalu merasa tertekan, terbebani, gelisah, dan stres, ia akan melepaskan zat-zat dalam darahnya yang mengandung rasa tidak nyaman tersebut, sehingga secara tidak sadar bayi akan terstimuli juga ikut gelisah. “Yang paling baik adalah stimuli berupa suara-suara, elusan, dan nyanyian yang disukai si ibu. Hal ini akan merangsang bayi untuk ikut senang. Berbeda jika si ibu melakukan hal-hal yang tidak disukainya, karena itu sama saja memberikan rangsangan negatif pada bayi,” ujar Sudjatmiko. Tapi, stimuli itu sendiri lebih efektif bila kehamilan sudah menginjak usia di atas enam bulan. Sebab, pada usia tersebut jaringan struktur otak pada bayi sudah mulai bisa berfungsi. Untuk mendapatkan kondisi-kondisi itulah, seorang ibu hamil harus tetap menjaga nutrisi yang didapat dari makanan sehari-hari. Bahkan, perlu diimunisasi, misalnya dengan suntik TT. Lakukan juga konsultasi rutin dengan dokter secara berkala. Mula-mula sekali sebulan, dan pada bulan terakhir menjelang kelahiran (partus), diperketat menjadi tiga minggu sekali, lalu dua minggu sekali, dan bahkan mendekati partus menjadi setiap minggu. Sudjatmiko juga menyarankan untuk tidak meminum obat-obatan yang katanya bisa merangsang perkembangan dan kecerdasan otak bayi. Obat-obatan semacam itu hanya omong kosong. “Pemberian obat semacam itu percuma saja, dan tidak berpengaruh apa-apa,” katanya. “Yang penting, ciptakan saja lingkungan mendidik, yaitu tiga faktor tadi. Sementara itu, psikolog anak Dra Surastuti Nurdadi juga mengungkapkan pendapat yang sama. Stimulasi positif, menurutnya, memang dapat meningkatkan kecerdasan anak sejak dalam kandungan. Dari stimulasi ini, diharapkan ketika anak tumbuh, bukan hanya menjadi cerdas, melainkan dapat bersosialisasi dengan lingkungannya. “Stimulasi menimbulkan kedekatan antara ibu dan anak. Bahkan, lanjut Surastuti, bayi masih dalam kandungan bisa distimuli dengan diperdengarkan musik klasik, diajak berbicara, dan diberikan elusan penuh kasih sayang. Orang tua juga harus siap dan berusaha mengajarkan cara anaknya bersosialisasi dengan dunia luar ketika ia masih di dalam rahim. Tapi, mengapa musik klasik? Pendapat semacam ini memang terus menjadi topik bahasan. Musikus hebat seperti Adhi MS, pimpinan Twilite Orchestra, juga meyakini musik klasik dapat merangsang kecerdasan bayi sejak dalam kandungan. Bahkan, untuk jenis musik yang ‘merangsang bayi’ ini sudah banyak dijual di toko-toko kaset tertentu. Tapi, untuk lebih tuntasnya kupasan mengenai hal itu, coba kita simak penuturan Surastuti yang juga dosen di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini. Musik klasik, katanya, memiliki berbagai macam harmoni yang terdiri dari nada-nada. Nada-nada inilah yang memberikan stimulasi berupa gelombang alfa. Gelombang ini memberikan ketenangan, kenyamanan, dan ketenteraman, sehingga anak dapat lebih berkonsentrasi. “Menurut beberapa penelitian, musik klasik memang termasuk metode yang tepat. Anak menjadi siap menerima sesuatu yang baru dari lingkungannya,”. Tapi, jangan coba-coba memperdengarkan musik-musik keras kepada bayi dalam kandungan. Konon, justru menyebabkan timbulnya kebingungan pada si jabang bayi!

Tedak Siti / Turun Tanah

Tanggal 6 September 2008, mamah dan papah bikin acara tedak siti / turun tanah buat Arjuna
Sebenarnya acara Tedak siti ini adalah tradisi dari masyarakat Jawa.
Acara ini menandakan kalau Arjuna sudah mulai pintar... arjuna sudah mulai mau jalan....
acaranya dirumah eyang johar yang hadir cuma keluarga saja, kebetulan pas bulan puasa... jadi setelah acara kita buka puasa bersama....
Lihat dech... foto eyang uti dan eyang kakung... semua bahagia sekali...
Arjuna lucu sekali.... mamah dandanin pakai beskap dan belangkon..... !
sebagai tanda sayang...
papah yang mendampingi Arjuna untuk belajar jalan...
Waduh... anak mamah... mau jadi anak yang pintar....
Arjuna tertarik hanya kepada pencil dan buku....
Semoga Arjuna menjadi anak yang pintar, rajin belajar dan sayang kepada mamah dan papah
We Love You

Baby Kangaroo

Arjuna diajak jalan-jalan sama mamah dan papah ke bandung tanggal 5 Juli 2008, kita nginep di rumah Eyang Sri dan ke pesta pernikahan anaknya Eyang Prapto di Bandung.

Waktu di Pesta, mamah liat Arjuna sudah mulai ngantuk, tapi matanya ditahan-tahan supaya tidak meream karena Arjuna suka sekali melihat penari-penari Jawa di pesta dan mendengar mesik gending jawa. he... heh... lucu.... Lihat dech matanya Arjuna...

Sampai-sampai Papah ketawa ngakak... "Baby Kangaroo" kata Papah....

semua orang tertawa termasuk Om Robi dan Om Gatot

eh... Arjuna juga ikutan ketawa..

Diambil Cacing Yach.... Mamah !

Saat Arjuna berumur 5 bulan, mamah sangat khawatir dengan perkembagan badan Arjuna karena berkali-kali datang ke Dokter Spesialis Anak "Dr. Suyono" di RS Thamrin Internasional Jakarta selalu yang dikatakan dokter berat badan Arjuna naiknya sedikit sekali tetapi panjang badannya cukup baik dan melampaui anak-anak normal....
Menurut Dr. Suyono, masalah berat badan Arjuna yang tidak kunjung naik bukan masalah yang berarti karena Arjuna terlihat sehat dan kuat, karena masih termasuk dalam garis hijau di KMS (Kartu Menuju Sehat). Menurut dokter mungkin saja penyebabnya karena tinggi badannya melampaui anak-anak normal.
Tapi mamah merasa harus mencari jawaban dari dokter spesialis anak yang lain... akhirnya setelah bertanya ke berbagai orang yang memahami masalah berat badan bayi, mamah diusulkan untuk menemui Dr Evelyn di RS St. Carolus yang memang spesialis dalam hal berat badan pada bayi dan anak-anak.
Tanggal 31 Mai 2008 mamah ajak Arjuna ke dokter. Kecurigaan pertama Dr Evelyn dimulai dari pemeriksaan siapa yang menjaga Arjuna setiap harinya.... Bagaimana pola makan dan minum susunya dll.
Hari itu juga Arjuna menjalani Tes mantok dan berbagai pemeriksaan darah lainnya karena dicurigai terkena TBC, bukan hanya Arjuna yang diambil darah tapi Teh Aan (pengasuh Arjuna) juga harus menjalani ronsen paru dan diambil darah untuk pemeriksaan TBC.
Sedih rasanya saat melihat Arjuna menangis karena harus disuntik.... dan diambil darah di tangan kanan dan kirinya... Tapi mamah harus kuat karena semua demi kesehatan Arjuna..!
Sampai-sampai mamah bilang ke Arjuna... "Cuma diambil Cacingnya sedikit dari tangan Arjuna ko...!"
Semua hasil pemeriksaan menunjukan negatif (-), Alhamdulilah.... semuanya sehat baik Arjuna dan Teh Aan.... lega rasanya.

Saat mamah kembali datang ke Dr Evelyn, Arjuna disarankan untuk menjalani pemeriksaan urin. Rasa sedih bercampur gusar kembali menghantui pikiran.

Dengan bantuan Eyang Kakung Lontar yang berhasil menampung urin Arjuna (dengan berbagai cara... heh...heh... sampai-sampai... penis Arjuna di ikat dengan kantong pelastik supaya urinnya bisa ketampung.. heh...heh...) langsung di bawa ke Prodia untuk diperiksa sama Mamah Ina yang kebetulan sebagai analis di Prodia ( Makasih Mamah Ina....! )

Hasil pemeriksaan menunjukan adanya infeksi kecil (tidak berbahaya) pada usus Arjuna.
Akhirnya mamah putuskan untuk datang menemui kedua dokter anak tersebut, yang kebetulan adalah Bapak dan Anak.

Dari hasil pemeriksaan kedua dokter akhirnya arjuna diberi resep obat agar infeksi tersebut bisa disembuhkan.

Menurut Dr Suyono, infeksi ini bisa terjadi kepada bayi manapun apalagi kalau mamah melihat masa kehamilan Arjuna yang hanya 8 bulan. Sehingga memungkinkan usus belum bekerja secara sempurna, namun lambat laun usus akan bekerja dan terbentuk dengan alami. Terima kasih Dr Suyono dan Dr Evelyn.... !

Alhamdulilah sekarang semua masalah telah diatasi, berat badan arjuna terus bertambah dan tinggi badannya... wow... luar biasa.... !

Berkunjung Ke Kantor Papah Yang Baru "Cempaka Mas"

Mumpung mamah lagi libur kerja, papah ngajak kita semua jalan-jalan ke kantor papah yang baru...
Arjuna senang sekali, sampai-sampai waktu tidur siangnya terlewatkan karena Arjuna agak sedikit rewel dan manja... "Pengen Segera Jalan Ke Kantor Papah".
Mamah Ina juga ikut karena mamah Ina juga lagi libur... dan kebetulan Om Gatot kerjanya bareng sama Papah... jadi rame deh yang ikut...
Dan yang pasti tidak tertinggal tentunya My Nanny... "Teh Aan"

Akekah Arjuna

Alhamdulillah, Hari Sabtu Tanggal 5 Januari 2008, Akekah untuk Arjuna telah dilaksanakan. Tandanya Utang-nya mamah dan papah udah di bayar yach.....

Semoga Arjuna menjadi anak yang soleh, berbakti pada orang tua dan berguna bagi agama dan negaranya, Amin. Selametan kemarin sekalian selametan Ultahnya Eyang Kakung Lontar. Acaranya cuma pengajian Ibu- ibu aja, dari pengajiannya Eyang Uti Lontar. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar. Saudara pada dateng semua. Teman2 papah dan mamah juga pada dateng. Alhamdulillah Rejekinya Arjuna lancar & Banyak, Amin.

Menjelang acara gunting rambut Arjuna tenang sekali... terlalu menikmati suara-suara ibu-ibu pengajian membacakan yasin... sampai-sampai Arjuna ketiduran.... pules sekali....

Waktu acara potong rambut... eh.. Arjuna langsung bangun dan melihat kekanan dan kekiri... dan ada yang lucu... semua orang ketakutan untuk potong rambut Arjuna karena ubun-ubun kepala Arjuna masih lembek sekali.... tapi Alhamdulilah... ada Pade Hadi yang memang mahir memotong rambut bayi... jadi deh kepala Arjuna botak.... heh..heh... lucu kan.... !

Mamah dan Papah Selalu Menyayangi dan Mencintai Mu... Arjuna....!

We Love You

Mitos Seputar Bayi baru lahir

Banyak kita temukan dimasyarakat berbagai mitos yang dipercaya dapat mempengaruhi perkembangan bayi, bisa dipercaya atau tidak semua ada alasannya :
Bayi jangan diajak keluar rumah saat maghrib, karena akan diganggu "penunggu" rumah. Padahal, yang terjadi adalah temperatur alam menjelang matahari terbenam memang meningkat, termasuk perubahan tekanan udara, kelembapan udara, perubahan temperatur. Ini akan menggelisahkan bayi yang memang belum bisa dengan cepat menyesuaikan diri. Soalnya, organ tubuh bayi itu kan, belum sempurna, tidak seperti orang dewasa yang sudah biasa. Akibatnya, bayi akan mengalami uneasy feeling dan rewel karena adanya perubahan alam tersebut. Selain itu, ada yang disebut ritme sirkadian. "Badan manusia mengalami bioritme yang ada hubungannya dengan waktu," . Pada bayi, bioritmenya belum stabil. Karena itu, bioritme bayi yang baru lahir sampai usia 2 bulan kadang-kadang masih terbalik. Siang dianggap malam, sementara malam dianggap siang. "Ini karena bayi belum bisa menyesuaikan diri dengan living environment dimana manusia sibuk saat siang. Tapi, lama-lama ia akan menyesuaikan dengan tuntutan sosial sekaligus perubahan alam tersebut. Secara alamiah, bioritme ini akan berubah dengan sendirinya."
Bawang yang dicampur minyak dikenal bisa menurunkan panas. "Itu secara ilmiah benar, karena bawang adalah tumbuhan yang mengeluarkan minyak yang mudah menguap dan menyerap panas."
Upacara tedak siti (menginjak tanah) saat bayi berusia 6-7 bulan. "Secara ilmiah pun ternyata tak salah, karena pas dengan usia refleks menapak bayi." Di permukaan badan terdapat putik saraf yang bisa menjadi sensor tekanan. Nah, saraf ini tumbuh saat bayi 6 - 7 bulan, bersamaan dengan tumbuhnya struktur otak untuk keseimbangan dan alat-alat keseimbangan untuk posisi berdiri. "Tak heran jika di usia ini, bayi sudah mulai belajar menapak."
Tak boleh memotong kuku bayi sebelum usia 40 hari. Tentu ini tak tepat. Karena kalau tidak dipotong, kuku yang panjang itu bisa berisiko melukai wajah bayi. Bahkan, bisa melukai kornea mata. "Kalau sampai kena kornea mata, tak bisa disembuhkan lagi." Larangan ini mungkin lebih disebabkan kekhawatiran akan melukai kulit jari tangan/kaki si bayi saat ibu mengguntingi kuku-kukunya. Sebaiknya gunting dengan gunting kuku khusus untuk bayi.

Dibedong agar kaki tidak pengkor. Bedong bisa membuat peredaran darah bayi terganggu lantaran kerja jantung memompa darah menjadi sangat berat. Akibatnya, bayi sering sakit di sekitar paru-paru atau jalan napas. Selain itu, bedong juga bisa menghambat perkembangan motorik si bayi, karena tangan dan kakinya tak mendapatkan banyak kesempatan untuk bergerak. Sebaiknya bedong dilakukan hanya setelah bayi dimandikan atau kala cuaca dingin, untuk menjaganya dari udara dingin. Dipakainya pun longgar.

Yang jelas, pemakaian bedong sama sekali tak ada kaitannya dengan pembentukan kaki. Semua kaki bayi yang baru lahir memang bengkok. Soalnya, di dalam perut tak ada ruangan cukup bagi bayi untuk meluruskan kaki. Sehingga waktu lahir, kakinya pun masih bengkok. Apalagi, di negara-negara yang cukup mendapatkan sinar matahari seperti Indonesia, tak ada kaki X atau O. Yang ada adalah orang menderita kaki X atau O karena sakit pada kelenjar parathyroid. Kelenjar ini mengatur kadar dan penyerapan kalsium serta pembentukan tulang. Jika pembentukan tulang terhambat, tentu ia akan memiliki kaki X atau O. Kaki X atau O hanya terjadi zaman dulu, itu pun di daerah yang jauh dari sinar matahari, seperti Kutub. "Di Kutub pun sekarang sudah nggak ada, karena orang Kutub sudah minum vitamin D" lanjut Adi. Dipakaikan gurita agar tidak kembung. Mitos ini tak benar, karena organ dalam tubuh malah akan kekurangan ruangan. Dinding perut bayi masih lemah, volume organ-organ tubuhnya pun tak sesuai dengan rongga dada dan rongga perut yang ada, karena sampai 5 bulan dalam kandungan, organ-organ ini terus tumbuh, sementara tempatnya sangat terbatas. Jika bayi menggunakan gurita, maka ruangan untuk pertumbuhan organ-organ ini akan terhambat. "kalau mau tetap memakaikan gurita, boleh saja. Asal ikatan bagian atas dilonggarkan, sehingga jantung dan paru-paru bisa berkembang,". Bila gurita digunakan agar pusar bayi tidak bodong, sebaiknya pakaikan hanya di sekitar pusar dan ikatannya longgar. Jangan sampai dada dan perut tercekik, sehingga jantung tidak bisa berkembang dengan baik gara-gara gurita yang terlalu kencang. Pusar ditindih koin agar tidak bodong. Secara ilmiah memang ada betulnya. Koin itu hanya alat untuk menekan, karena jendela rongga perut ke pusar belum menutup sempurna, jadi menonjol (bodong). Kalau bodongnya besar, ya harus dioperasi, tapi kalau bodongnya kecil, bisa saja ditindih pakai koin, asal pusar bayi diberi kasa steril yang diganti setiap hari dan diikat ke belakang.

Sebelum berusia 40 hari, jangan memandikan bayi sore hari. Kalau memang tujuannya menjaga agar bayi tidak masuk angin sih, tidak masalah. Namun, sebaiknya bayi tetap dimandikan, sedikitnya 2 kali sehari. Sejak dilahirkan pun sudah boleh dimandikan, tak perlu menunggu sampai 40 hari. Yang penting adalah waktunya. Kalau malam hari tentu tidak pas. Biasanya pada bulan-bulan pertama bayi dimandikan pukul 9 pagi. Mandi sore tergantung suhu ruang. Tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari. Mungkin yang tepat adalah jangan pergi ke tempat yang penuh orang (crowded). Banyak orang berarti banyak kuman penyakit. Kalau kepadatan pada suatu ruangan tinggi, maka penyakit pun tinggi. Misalnya ke mal atau membawa bayi ke perhelatan. Ingat, kekebalan bayi masih sangat rentan saat usianya di bawah 40 hari. Jadi, di bawah setahun, sebaiknya jangan membawa bayi ke mal, kecuali memang sangat penting dan hanya sebentar.

Tangan dan kaki bayi harus selalu ditutup dengan sarung tangan/kaki. Boleh-boleh saja asal dipakaikan kala udara dingin atau untuk menghindari bayi terluka saat ditinggal. Di luar itu, sebaiknya bayi tak usah dipakaikan sarung. "Pemakaian sarung justru akan mengurangi perkembangan indera perasa bayi."

Hidung ditarik agar mancung. Ini jelas salah, karena tidak ada hubungannya menarik pucuk hidung dengan mancung-tidaknya hidung. Mancung-tidaknya hidung seseorang ditentukan oleh bentuk tulang hidung yang sifatnya bawaan. Jadi, meski setiap menit ditarik-tarik, kalau dari sananya tidak mancung, ya tak bakal mancung.

Bayi usia seminggu diberi makan pisang dicampur nasi agar tidak kelaparan. Salah, pasalnya usus bayi di usia ini belum punya enzim yang mampu mencerna karbohidrat dan serat-serat tumbuhan yang begitu tinggi. Akibatnya, bayi jadi sembelit, karena makanan padat pertama adalah di usia 4 bulan, yakni bubur susu dan 6 bulan makanan padat kedua, bubur tim.

Masalah Seputar Bayi

Di samping menimbulkan rasa bahagia dan bangga, kehadiran seorang bayi, terutama anak pertama, kadangkala juga menimbulkan rasa khawatir yg berlebihan pada orang tuanya. Bagaimana tidak? Banyak hal yg sebenarnya biasa dialami oleh bayi baru lahir, namun bagi orang tua tampak sebagai masalah yg serius. Beberapa hal berikut mungkin dapat membantu Anda agar lebih percaya diri dalam menjalani minggu2 pertama bersama si kecil.

FAKTA2 SEPUTAR BAYI BARU LAHIR

  • Berat badan akan turun Tiga hari setelah dilahirkan, bayi2 biasanya mengalami penurunan berat badan sebesar 10% dari berat badan lahirnya. Hal ini antara lain karena mereka lebih senang tidur daripada makan. Selain itu, bayi memang akan mengalami proses "membuang" mekonium (tinja berwarna hijau kehitam-hitaman) dan air seni. Dalam waktu seminggu, berat badan mereka akan bertambah lagi. Namun, jika berat badan bayi Anda tidak bertambah dalam 2 minggu, atau ia kehilangan berat badan lebih dari 10% dalam beberapa hari pertaanya, maka Anda harus segera membawanya ke dokter. Gangguan kulit Kulit bayi baru lahir biasanya lembut, tapi tidak selalu "bersih".

  • Gangguan kulit yg bentuknya seperti jerawat atau bisul kecil ini umumnya timbul dalam beberapa hari sampai beberapa minggu pertama dalam kehidupannya. Gangguan kulit ini terjadi karena masih adanya hormon estrogen ibu yg bersikulasi dalam tubuh bayi. Beberapa gangguan kulit yg biasa dialami bayi di bawah usia 10 hari, a.l: milia (gangguan kulit berupa bintil2 kecil berwarna putih pada wajah bayi akibat adanya sumbatan pada kelenjar minyak) dan erythema toxicum (benjol kecil berwarna putih atau kekuningan yg dikelilingi oleh jerawat berwarna merah). Selain itu, ada pula gangguan kulit berupa timbulnya sisik atau serpihan2 kulit di atas alis, ubun2, belakang telinga dan leher bayi yg dikenal dengan nama kerak kepala (cradle crap). Gangguan ini hanya memerlukan perlakuan sederhana, yaitu dengan mencuci bersih daerah tsb menggunakan sabun yg lembut dan tidak menimbulkan alergi (hypoalergenic) atau baby oil. Namun waspadalah bila ada gangguan kulit bayi yg bernanah (diikuti demam atau tidak), karena hal ini mengindikasikann adanya infeksi.

  • Menyemburkan makanan (gumoh) Salah satu penyebab bayi menyemburkan makanannya adalah karena belum sempurnanya otot2 saluran pencernaannya. Akibatnya, ASI dapat mengalir kembali langsung ke kerongkongannya. Perlu diingat, ASI yg sudah disemburkan tidak dapat masuk kembali, dan harus diawasi untuk melihat ada tidaknya gangguan pernafasan (dikhawatirkan ada yg masuk ke hidung dan paru). Upaya yg dapat Anda lakukan adalah dengan memperhatikan posisi yg tepat saat menyusui, sehingga bayi tidak banyak mengisap udara. Selain itu, setelah bayi selesai menyusu, buatlah ia bersendawa. Caranya, tegakkan tubuhnya menghadap ke arah Anda, atau menengkurapkannya di atas pangkuan Anda, kemudian tepuk2 punggungnya secara perlahan.

  • Batuk atau bersin Bayi akan batuk atau bersin untuk membersihkan saluran hidung dari sesuatu yg mengiritasi, seperti debu atau untuk membuang lendir/ludah yg ada di kerongkongannya. Jadi tindakannya itu tidak selalu berarti ia sakit. Kecuali, jika terjadi penyumbatan di hidungnya, diikuti demam, atau ia batuk terus menerus yg mengganggu makan dan tidurnya.

  • Perubahan pada tinja Normal atau tidaknya tinja bayi tergantung pada makanan yg Anda berikan padanya. Bayi yg diberi ASI, tinjanya biasanya lunak, encer dan agak kasar, serta berwarna kuning kehijauan. Selain itu, ia bisa buang air besar setiap habis makan. Sedangkan bayi yg diberi susu botol, tinjanya berwarna lebih putih dan halus. Buang air besarnya mungkin hanya 2 atau 3 kali sehari. Setelah system pencernaannya matang, mereka cenderung lebih jarang buar air besarnya. Demikian pula bila bayi mengalami sembelit, jika tinja bayi keras secara berturut-turut, ia mungkin mengalami sembelit. Sebaliknya, Anda juga disarankan untuk segera menemui dokter bila tinjanya lebih berair dari biasanya, atau ada sedikit darah. Karena kondisi ini mungkin saja merupakan tanda terjadinya suatu infeksi, atau ketidakcocokan dengan susu formula yg dikonsumsinya.

  • Tali pusat tak kunjung putus Tali pusat bayi yg baru lahir biasanya berwarna putih keabu-abuan, mengkilat dan licin. Sesudah beberapa hari, tali pusat akan berubah menjadi hitam keungu-unguan, kisut dan mengecil. Anda tak perlu takut untuk merawatnya. Perlu diketahui, pada tali pusat tidak terdapat ujung2 urat saraf. Untuk membuat tali pusat lepas dalam waktu 2-4 minggu, dokter biasanya menyarankan anda untuk mengoleskan alcohol setiap kali anda selesai memandikannya. Jika tali pusat tsb tidak kunjung mongering dan lepas dalam waktu lebih dari 4 minggu, sebaiknya membawa bayi ke dokter.

  • Selalu menangis Menangis adalah satu2nya cara bayi untuk berkomunikasi, misalnya memberitahu bahwa dia lapar, terganggu, sakit, kotor atau lelah. Setiap maksud tsb biasanya mempunyai bunyi tangis yg berbeda pula. Anda mungkin butuh waktu untuk mengenalnya. Lalu bagaimana mengindikasikan tangis bayi sebagai suatu yg bermasalah? Tangisan tsb akan terdengar berbeda dari biasanya. Lebih nyaring atau melengking, terus menerus atau sulit dihentikan.

Pelajari naluri Anda Walaupun banyak buku atau orang yg memberi nasihat tentang kiat2 mengurus anak, sebaiknya Anda tidak mengabaikan naluri Anda sebagai orang tua. Karena yg menimang, memandikan, mengganti popoknya, menenangkannya saat menangis dan memberinya makan setiap hari aadalah Anda. Orang tua umumnya memiliki indera ke enam untuk mengetahui kebutuhan anak2nya. Jadi, tanpa mengabaikan gejala2 suatu penyakit, jika Anda merasa bayi anda baik2 saja, mungkin memang demikian adanya.

Masalah Seputar Bayi Baru Lahir

Seputar bayi baru lahir Di samping menimbulkan rasa bahagia dan bangga, kehadiran seorang bayi, terutama anak pertama, kadangkala juga menimbulkan rasa khawatir yg berlebihan pada orang tuanya. Bagaimana tidak? Banyak hal yg sebenarnya biasa dialami oleh bayi baru lahir, namun bagi orang tua tampak sebagai masalah yg serius. Beberapa hal berikut mungkin dapat membantu Anda agar lebih percaya diri dalam menjalani minggu2 pertama bersama si kecil.
FAKTA-FAKTA SEPUTAR BAYI BARU LAHIR
  • Berat badan akan turun Tiga hari setelah dilahirkan, bayi2 biasanya mengalami penurunan berat badan sebesar 10% dari berat badan lahirnya. Hal ini antara lain karena mereka lebih senang tidur daripada makan. Selain itu, bayi memang akan mengalami proses "membuang" mekonium (tinja berwarna hijau kehitam-hitaman) dan air seni. Dalam waktu seminggu, berat badan mereka akan bertambah lagi. Namun, jika berat badan bayi Anda tidak bertambah dalam 2 minggu, atau ia kehilangan berat badan lebih dari 10% dalam beberapa hari pertaanya, maka Anda harus segera membawanya ke dokter.

  • Gangguan kulit Kulit bayi baru lahir biasanya lembut, tapi tidak selalu "bersih". Gangguan kulit yg bentuknya seperti jerawat atau bisul kecil ini umumnya timbul dalam beberapa hari sampai beberapa minggu pertama dalam kehidupannya. Gangguan kulit ini terjadi karena masih adanya hormon estrogen ibu yg bersikulasi dalam tubuh bayi. Beberapa gangguan kulit yg biasa dialami bayi di bawah usia 10 hari, a.l: milia (gangguan kulit berupa bintil2 kecil berwarna putih pada wajah bayi akibat adanya sumbatan pada kelenjar minyak) dan erythema toxicum (benjol kecil berwarna putih atau kekuningan yg dikelilingi oleh jerawat berwarna merah). Selain itu, ada pula gangguan kulit berupa timbulnya sisik atau serpihan2 kulit di atas alis, ubun2, belakang telinga dan leher bayi yg dikenal dengan nama kerak kepala (cradle crap). Gangguan ini hanya memerlukan perlakuan sederhana, yaitu dengan mencuci bersih daerah tsb menggunakan sabun yg lembut dan tidak menimbulkan alergi (hypoalergenic) atau baby oil. Namun waspadalah bila ada gangguan kulit bayi yg bernanah (diikuti demam atau tidak), karena hal ini mengindikasikann adanya infeksi.
  • Menyemburkan makanan (gumoh) Salah satu penyebab bayi menyemburkan makanannya adalah karena belum sempurnanya otot2 saluran pencernaannya. Akibatnya, ASI dapat mengalir kembali langsung ke kerongkongannya. Perlu diingat, ASI yg sudah disemburkan tidak dapat masuk kembali, dan harus diawasi untuk melihat ada tidaknya gangguan pernafasan (dikhawatirkan ada yg masuk ke hidung dan paru). Upaya yg dapat Anda lakukan adalah dengan memperhatikan posisi yg tepat saat menyusui, sehingga bayi tidak banyak mengisap udara. Selain itu, setelah bayi selesai menyusu, buatlah ia bersendawa. Caranya, tegakkan tubuhnya menghadap ke arah Anda, atau menengkurapkannya di atas pangkuan Anda, kemudian tepuk2 punggungnya secara perlahan.
  • Batuk atau bersin Bayi akan batuk atau bersin untuk membersihkan saluran hidung dari sesuatu yg mengiritasi, seperti debu atau untuk membuang lendir/ludah yg ada di kerongkongannya. Jadi tindakannya itu tidak selalu berarti ia sakit. Kecuali, jika terjadi penyumbatan di hidungnya, diikuti demam, atau ia batuk terus menerus yg mengganggu makan dan tidurnya.
  • Perubahan pada tinja Normal atau tidaknya tinja bayi tergantung pada makanan yg Anda berikan padanya. Bayi yg diberi ASI, tinjanya biasanya lunak, encer dan agak kasar, serta berwarna kuning kehijauan. Selain itu, ia bisa buang air besar setiap habis makan. Sedangkan bayi yg diberi susu botol, tinjanya berwarna lebih putih dan halus. Buang air besarnya mungkin hanya 2 atau 3 kali sehari. Setelah system pencernaannya matang, mereka cenderung lebih jarang buar air besarnya. Demikian pula bila bayi mengalami sembelit, jika tinja bayi keras secara berturut-turut, ia mungkin mengalami sembelit. Sebaliknya, Anda juga disarankan untuk segera menemui dokter bila tinjanya lebih berair dari biasanya, atau ada sedikit darah. Karena kondisi ini mungkin saja merupakan tanda terjadinya suatu infeksi, atau ketidakcocokan dengan susu formula yg dikonsumsinya.
  • Tali pusat tak kunjung putus Tali pusat bayi yg baru lahir biasanya berwarna putih keabu-abuan, mengkilat dan licin. Sesudah beberapa hari, tali pusat akan berubah menjadi hitam keungu-unguan, kisut dan mengecil. Anda tak perlu takut untuk merawatnya. Perlu diketahui, pada tali pusat tidak terdapat ujung2 urat saraf. Untuk membuat tali pusat lepas dalam waktu 2-4 minggu, dokter biasanya menyarankan anda untuk mengoleskan alcohol setiap kali anda selesai memandikannya. Jika tali pusat tsb tidak kunjung mongering dan lepas dalam waktu lebih dari 4 minggu, sebaiknya membawa bayi ke dokter.
  • Selalu menangis Menangis adalah satu2nya cara bayi untuk berkomunikasi, misalnya memberitahu bahwa dia lapar, terganggu, sakit, kotor atau lelah. Setiap maksud tsb biasanya mempunyai bunyi tangis yg berbeda pula. Anda mungkin butuh waktu untuk mengenalnya. Lalu bagaimana mengindikasikan tangis bayi sebagai suatu yg bermasalah? Tangisan tsb akan terdengar berbeda dari biasanya. Lebih nyaring atau melengking, terus menerus atau sulit dihentikan.
Pelajari naluri Anda Walaupun banyak buku atau orang yg memberi nasihat tentang kiat2 mengurus anak, sebaiknya Anda tidak mengabaikan naluri Anda sebagai orang tua. Karena yg menimang, memandikan, mengganti popoknya, menenangkannya saat menangis dan memberinya makan setiap hari aadalah Anda. Orang tua umumnya memiliki indera ke enam untuk mengetahui kebutuhan anak2nya. Jadi, tanpa mengabaikan gejala2 suatu penyakit, jika Anda merasa bayi anda baik2 saja, mungkin memang demikian adanya.

Variasi Makanan Bayi Usia 6 Bulan

Variasi Olahan Buah Pisang dengan jeruk (1 porsi) Bahan : 1 buah (100 gr) pisang ambon 50 cc air jeruk yang manis (jeruk baby/pontianak/medan) Cara membuat : 1. Kerok pisang dengan sendok untuk menjadi 50 gr (5 sdm). Tempatkan dalam wadah. 2. Campur pisang yang sudah dikerok dengan air jeruk, aduk rata,segera berikan pada bayi. Melon dengan jeruk (1 porsi) Bahan : 100 gr melon yg matang dan manis, potong-potong 1 sdm air jeruk yang manis (jeruk baby/pontianak/medan) Cara membuat : 1. Haluskan melon dengan blender/saringan kawat.Tuang dalam wadah. 2. Tambahkan air jeruk, aduk rata. Segera berikan pada bayi. Pepaya dengan jeruk (1 porsi) Bahan : 100 gr pepaya yang matang dan manis, potong-potong 1 sdm air jeruk yang manis (jeruk baby/pontianak/medan) Cara membuat : 1. Haluskan pepaya dengan blender/saringan kawat. Tuang dalam wadah. 2. Tambahkan air jeruk, aduk rata. Segera berikan pada bayi. Pepaya dengan Tomat ( 1 porsi) Bahan : 50 gr tomat yg matang 100 gr pepaya yang matang dan manis, potong-potong Cara membuat : 1. Seduh tomat dengan air panas, kupas kulitnya. 2. Belah tomat, buang bijinya, potong-potong dagng tomat. 3. Haluskan tomat dengan pepaya dengan blender/saringan kawat. Tuang dalam wadah. Pepaya dengan pisang (1 porsi) Bahan : 50 gr pepaya yg matang dan manis, potong-potong 51 gr pisang raja yang tua dan manis, potong-potong Cara membuat : Haluskan pepaya dan pisang dengan blender/saringan kawat, angkat, tuang dalam wadah. Segera berikan pada bayi. Alpukat dengan jeruk (1 porsi) Bahan : 100 gr daging buah alpukat. 50 cc air jeruk yang manis (jeruk baby/pontianak/medan) Cara membuat : 1. Haluskan alpukat dengan blender/saringan kawat, angkat. Tuang dalam wadah. 2. Tambahkan air jeruk, aduk rata. Segera berikan pada bayi. Tips : Pilihlah alpukat yang tua agar rasanya tidak pahit. Alpukat yang tua biasanya tidak terlalu keras bila ditekan, dan bila diguncangkan terasa gerakan biji yang terlepas dari dagingnya.

Variasi Bubur Susu 1. Bubur susu Tepung Beras (1 porsi) Bahan : 20 gr tepung beras 250 Cc susu 5 sdm air jeruk yang manis (jeruk baby/jeruk pacitan) Cara Membuat : - Cairkan tepung beras dengan 50cc susu, aduk rata. - Rebus sisa susu hingga mendidih, masukan cairan tepung beras, aduk hingga mengental,angkat - Tuang dalam wadah, tunggu hingga dingin, siram atasnya dengan air jeruk. Siap diberikan pada bayi. 2. Bubur sumsum (1 porsi) Bahan : 20 gr tepung beras 250 Cc susu 25 gr gula merah (sebaiknya jangan diberikan sampai usia 1 thn) Cara membuat : - Cairkan tepung beras dengan 50cc susu, aduk rata. - Rebus sisa susu sampai mendidih, masukan cairan tepung beras, aduk hingga mengental, angkat. - Rebus gula merah dengan 50cc air, lalu saring. Siram keatas bubur sumsum yang sudah dingin. 3. Bubur maizena dengan pepaya (1 porsi) Bahan : 20 gr tepung maizena 250 Cc susu 50 gr pepaya manis dan matang, potong dadu kecil Cara membuat : - Cairkan tepung maizena dengan 50 cc susu, aduk rata. - Rebus sisa susu hingga mendidih, masukan cairan tepung maizena sambil terus diaduk hingga kental. Angkat. - Tuang dalam mangkuk, Tunggu hingga dingin, taburi atasnya dengan pepaya yang sudah diblender/saring. 4. Bubur maizena dengan pisang (1 porsi) Bahan : 15 gr tepung maizena 50 gr pisang raja yang matang, kukus, haluskan. 250cc susu Cara membuat : - Cairkan tepung maizena dengan 50cc susu, aduk rata. - Rebus sisa susu hingga mendidih, masukkan cairan tepung maizana, aduk hingga mengental. - Masukkan pisang raja kukus yang telah dihaluskan. Aduk rata, angkat. - Haluskan dengan blender/saringan kawat. Tunggu hingga dingin, siap diberikan pada bayi. 5. Bubur hunkue siram tomat (1 porsi) Bahan : 1 buah tomat yang matang 20 gr tepung hunkue. 250 cc susu Cara membuat : - Rendam tomat dalam air mendidih, kupas kulitnya, potong-potong dagingnya, haluskan dengan blender/saringan kawat untuk mendapatkan 50cc air tomat. - Cairkan tepung hunkue dengan 50 cc susu, aduk rata. - Rebus sisa susu hingga mndidih, masukkan cairan tepung hunkue, aduk hingga mengental, tuang dalam wadah. - Tunggu hingga bubur menjadi dingin, siram dengan air tomat. Siap diberikan pada bayi. 6. Bubur tepung kacang hijau (1 porsi) Bahan : 20 gr tepung kacang hijau sangrai 200 cc susu Cara membuat : - Cairkan tepung kacang hijau sangrai dengan 50 cc susu. - Rebus sisa susu hingga mendidih, masukan cairan tepung kacang hijau, aduk hingga kental, angkat. - Tuang dalam wadah. Berikan pada bayi setelah bubur dingin. Cara membuat tepung kacang hijau : - cuci bersih kacang hijau dalam jumlah sekehendak, tiriskan. - sangrai sampai kering. Angkat. - tumbuk perlahan agar kulitnya mengelupas. Buang kulitnya, lanjutkan menumbuk hingga halus, ayak. Simpan dalam wadah tertutup. Catatan : 20 gr = 1 sendok makan 10 gr = 1 genggam

Step By Step Pakaikan Popok dan Bedong

Memakaikan popok dan bedong merupakan "tugas utama" orangtua. Sekilas memang tampak mudah, tapi bagi bapak/ibu yang baru pertama kali melakukannya bisa jadi cukup merepotkan. Semoga step by step berikut akan sangat membantu.
STEP BY STEP MEMAKAIKAN POPOK
  1. Letakkan bayi di atas bentangan popok. Posisi tali ada di sebelah atas atau sejajar pinggang bayi.
  2. Lipat popok dari bawah ke atas menutupi kelamin dan pusar bayi.
  3. Tarik tali popok ke tangah.
  4. Simpulkan tali hingga dirasa kencang tetapi tidak menyakitkan. Buatlah simpul pita agar tali mudah dilepas jika popok sudah kotor.
  5. Bayi sudah siap dengan popok bersihnya.

TIP SEPUTAR POPOK

  1. Penggunaan popok kain lebih efisien karena lebih mudah memasangkan/melepaskannya. Harganya pun lebih ekonomis. Tidak perlu membeli popok kain terlalu banyak. Cukup 1 lusin, karena popok kain hanya akan digunakan sekitar 1 bulan.
  2. Pilih yang terbuat dari bahan katun, menyerap keringat/air, lembut, dan tidak panas. Bila popok kain bergambar aneka warna dan motif, pastikan sablon/pewarna yang digunakan aman untuk bayi. Bila sablon/pewarna yang digunakan mengandung cat/zat berbahaya lainnya dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan bayi.
  3. Popok yang kotor karena BAB sebaiknya segera dibersihkan kotorannya dengan mengucek sebentar kemudian merendamnya dalam air deterjen. Soalnya, tinja yang tidak segera dikucek akan meninggalkan bekas noda yang pada akhirnya akan sulit dibersihkan.
  4. Pilih pelembut/pengharum pakaian yang aman untuk bayi. Ada beberapa bayi yang alergi terhadap wewangian semacam ini, sehingga popok yang dicuci menggunakan pengharum/pelembut malah menimbulkan masalah.
  5. Pastikan popok yang dijemur sudah kering sempurna. Popok yang masih setengah kering (anyep) akan menimbulkan bau tak sedap. Selaon bisa menyebabkan bayi iritasi berupa gatal-gatal. Jadi, meski musim penghujan sudah tiba, jangan abaikan kondisi ini.
  6. Sebelum digunakan, popok sebaiknya sudah disetrika lebih dulu. Disamping lebih hangat dan nyaman untuk si kecil, penyetrikaan juga bisa membunuh kuman yang kemungkinan menempel.
  7. Simpan popok di tempat yang kering dan bersih.

STEP BY STEP MEMAKAIKAN BEDONG

  1. Bentangkan kain bedong di atas permukaan yang rata dan empuk/nyaman.
  2. Posisikan kain agak miring lalu lipat bagian ujungnya seperti contoh dalam gambar.
  3. Letakkan bayi pada posisi melintang di atas kain bedong.
  4. Luruskan tangan bayi sejajar tubuh. Lalu, bedonglah bayi dengan cara melilitkan ujung kain sebelah kiri/kanan dan selipkan di bawah tubuh bayi.
  5. Lilitkan ujung satunya ke arah berlawanan. Longar saja. Selipkan ujungnya ke bawah lipatan yang ada.
  6. Tekuk ujung yang tersisa di bagian bawah ke depan atau ke belakang dan selipkan dalam lipatan hingga rapi.
  7. Jangan membedong terlalu kuat dan rapat karena bedong hanya berfungsi sebagai penghangat tubuh.

TIP SEPUTAR BEDONG

  1. Kebutuhan kain bedong sekitar + lusin.
  2. Meski hanya digunakan sebentar (kurang lebih 2 minggu), tapi kain bedong masih bisa dimanfaatkan sebagai alas tidur setelah tidak terpakai.
  3. Pilih kain bedong yang terbuat dari bahan yang lembut dan menyerap keringat.
  4. Ukuran bedong yang disarankan sekitar 90x90cm, sehingga cukup lebar untuk bayi gemuk sekalipun.

Seputar Mitos Merawat Bayi

Beberapa Mitos yang sering kita dengar dan diajarkan oleh orang tua yang telah dilakukan oleh masyarakat secara turun temurun menganai perawatan bayi, diantaranya :
  • CABE UNTUK LESUNG PIPIT, Tak sedikit orang tua yang menginginkan anaknya memiliki lesung pipit.Apalagi kalau anaknya perempuan. Nah, agar anak punya lesung pipityang menarik, konon, pada saat bayi, pipi si kecil harus ditekansebentar atau dicolek dengan cabe rawit yang masih utuh.Padahal, terjadi tidaknya lesung pipit bukan disebabkan oleh "colekan"si cabe, melainkan ditentukan oleh bagaimana susunan otot-otot didaerah wajah, khususnya pipi. "Wajah seseorang memiliki banyak sekaliotot, yang akan berkontraksi kala kita berekspresi atau membuka mulut.Nah, pada orang tertentu dan pada gerakan tertentu, susunan otottersebut bisa saja membentuk lekukan, sehingga terjadi lesung pipit."
  • BULU MATA DIGUNTING AGAR LENTIKKonon, agar bulu mata anak, khususnya anak perempuan, menjadi lentik,maka harus sering dipotong sedikit-sedikit kala masih kecil. Padahal,dalam kenyataannya memotong bulu mata malah mengurangi kemampuan bulumata untuk melindungi matanya terhadap benda asing yang mengarah kematanya. Dengan dipotongnya bulu mata, mau tak mau, "perisai" darimata akan semakin pendek, sehingga jadi kurang fungsi protektifnya.Sedangkan untuk bisa jadi panjang dan lentik atau tidak, sebenarnyalebih ditentukan oleh unsur bawaan. Justru jika dipotong, bulu mataakan menjadi lebih kaku dari sebelumnya.
  • HIDUNG DITARIK-TARIK AGAR MANCUNGKerap dijumpai orang tua yang ingin anaknya berhidung mancung, makapangkal hidung si kecil setiap kali ditarik-tarik oleh ibunya.Sebenarnya, mancung tidaknya hidung seseorang ditentukan olehbagaimana bentuk tulang hidungnya, dan ini sifatnya bawaan. "Jadi,walau hidungnya sering ditarik-tarik, tapi kalau memang dalam garisketurunannya tak ada unsur hidung yang mancung, ya, tak akan jadimancung."
  • INJAK EMBUN PAGI AGAR JADI TINGGIRasanya tak ada orang tua yang tidak menginginkan anaknya memilikitinggi yang cukup, apalagi kalau anaknya laki-laki. Menurut mitos yangberedar, agar anak tumbuh tinggi, maka setiap pagi harus diajakberjalan-jalan menginjak embun. Makin banyak dan makin sering embunpagi diinjak, akan makin besar kemungkinannya untuk menjadi tingginantinya.Mitos ini jelas tidak benar, tapi ada juga unsur manfaatnya, lo!"Mengajak anak jalan di pagi hari cukup bermanfaat karena udara pagiyang masih segar dan sinar matahari pagi membantu metabolisme tubuhmenjadi lebih baik." Seperti diketahui, sinar matahari pagi baik untukmetabolisme vitamin D, yang berguna bagi pertumbuhan tulang. Namun,tak bisa untuk meninggikan badan anak. Sebab, tinggi seseorangditentukan oleh faktor genetik, hormonal, dan nutrisi. "Bila orangtuanya memang tinggi, maka besar kemungkinan anak juga akan tinggi.Selain itu, faktor hormon pertumbuhan dan kecukupan gizinya pun cukupmenentukan."
  • TAKUT ANAK GENDUT? PAKAIKAN GURITASeringkali si kecil dipakaikan gurita terus-menerus oleh ibunya,karena sang ibu khawatir anaknya jadi terlalu gemuk. Sebenarnya,pemakaian gurita tak memberikan pengaruh pada gemuk tidaknya anak.Yang menentukan gemuk atau tidaknya adalah asupan nutrisinya. Bahkan,pemakaian gurita yang terlalu lama dan sering, bisa menghambat gerakannapas si kecil. Jangan lupa, pertumbuhan bayi relatif cepat.
  • AGAR ALIS LEBAT, OLESI DENGAN LUDAH IBUIni mitos yang sudah cukup lama dan ternyata hingga kini pun masihbanyak yang melakukannya. Namun demikian, sebenarnya ini tak ada dasarilmiahnya sama sekali. Seperti halnya pada rambut, alis pun yang lebihmenentukan adalah faktor bawaan dan nutrisi yang baik. Bahkan kalaudiberikan ludah dan alis tersebut jadi tak bersih, akan menyebabkanalis tak sehat dan mudah rontok.
  • DITEMPELI KOIN AGAR TIDAK BODONGKatanya, agar pusar anak tak menonjol alias bodong, maka harusditempeli dengan uang logam. Pusar pada bayi memang tampak lebihmenonjol. Hal ini dipengaruhi faktor otot dinding perut anak kecilyang memang masih lemah. Normalnya, seiring usia bertambah dan makinkuatnya dinding perut, maka pusar makin tidak menonjol. Walaudemikian, adakalanya memang ada kelainan pada lapisan otot perut sikecil, yang disebut hernia umbilicalis, yang menyebabkan pusar tampakbodong. Akan tetapi kelainan ini penanganannya harus dengan operasi.
  • JARI LENTIK DENGAN CARA DIURUT-URUTAgar jari­jari tangan si kecil jadi lentik nantinya, harus seringdiurut-urut ke depan. Mitos ini biasanya diterapkan untuk bayiperempuan. Akan tetapi, sesungguhnya mengurut jari tak akan memberikandampak apa-apa pada jari si kecil. Yang menentukan adalah faktorbawaan.
  • KEMERAHAN DI KULIT DIOLESI LUDAH IBUBayi yang baru lahir seringkali memiliki bercak kemerahan padakulitnya. Nah, agar bercak hilang, konon harus diolesi ludah ibu yangsudah basi.Sebenarnya, bercak merah pada bayi baru lahir bisa disebabkan 2 hal,yaitu memang ada tanda lahir atau bercak karena trauma lahir. Bercakkarena tanda lahir, misal, tahi lalat yang berwarna kemerahan, memangakan menetap seterusnya, walaupun diolesi ludah setiap saat.Sebaliknya, bercak merah karena memar akibat trauma persalinan, semisal karena tertekan kala bayi melalui jalan lahir, akan hilangdengan sendirinya, walaupun sama sekali tak diolesi ludah ibu.

Yang terpenting, Bu-Pak, mengoleskan ludah itu, bukan sesuatu yangbisa dibenarkan dari sisi kebersihan dan higiene. Sebab, malah akanmenyebabkan kulit makin tak bersih.

Kolik Pada Bayi, Waspadai Tangisannya

Bayi menangis merupakan hal yang lumrah.
Tetapi bila tangisnya sukar dihentikan dan terjadi berjam-jam tentulah akan membuat waswas orangtua. Apa yang salah pada bayi ini? Menangis merupakan cara bayi menyatakan lapar, rasa tidak nyaman, lelah,nyeri dan takut. Rasa tidak nyaman timbul bila bayi kencing, berhajat, kegerahan, kedinginan, gatal, dan sebagainya. Pada bayi normal, sampai ia berusia kira-kira 6 minggu biasanya frekuensi menangisnya tinggi, dan kemudian berangsur-angsur berkurang sampai ia berusia 4 bulan. Dan pada usia selanjutnya, bayi umumnya hanya menangis pada sore atau malam hari. Bayi Menangis Berlebihan Bila bayi menangis secara berlebihan, ini bisa merupakan gejala bahwa ia menderita berbagai penyakit atau keadaan tertentu. Beberapa penyebab yang penting dan memerlukan tindakan segera di antaranya adalah radang telinga, infeksi saluran kemih, nyeri akibat jatuh, volvulus (usus berputar), invaginasi (satu bagian usus masuk ke dalam bagian usus yang lainnya sehingga menimbulkan sumbatan usus), hernia inkarserata (kondor yang tidak masuk lagi dan terjepit), torsio testis (buah zakar terputar), dan acute abdomen (keadaan gawat perut). Namun biasanya penyakit-penyakit serius ini disertai dengan gejala atau tanda lain, sehingga dokter yang berpengalaman akan dapat mendeteksinya. Di samping itu, beberapa gangguan saluran cerna juga sering menyebabkan bayi menangis berkepanjangan. Bayi yang lapar tentu akan menangis terus sampai di beri minum. Sebaliknya, pemberian makan dan minum yang berlebihan juga akan membuat bayi menangis berkepanjangan karena perutnya terlampau teregang dan menimbulkan nyeri perut. Demikian pula bila bayi terlalu banyak menelan udara, akibat kesalahan teknik waktu menyusui atau memberikan susu botol, misalnya. Bayi yang mengalami sembelit juga sering menangis berlebihan. Bila tidak ditemukan kelainan-kelainan organik seperti di atas yang membahayakan jiwa bayi, maka menangis yang berlebihan pada bayi disebut kolik. Gejala Kolik Pada Bayi Kolik menyerang kira-kira 15-25% bayi. Sampai saat ini, penyebab terjadinya kolik pada bayi masih merupakan misteri. Sudah banyak ahli yang meneliti masalah ini, tapi tampaknya belum ada hasil yang memuaskan. Gejala kolik biasanya dimulai dengan muka yang memerah atau mimik wajah yang tampak aneh, diikuti dengan menarik kaki ke atas, lalu menangis kuat yang bisa berlangsung selama beberapa jam. Semua tanda-tanda tersebut terjadi karena perut bayi kejang. Serangan kolik pada bayi biasanya dimulai pada saat ia berumur beberapa minggu, dan berakhir atau sembuh dalam waktu 3-4 bulan. Meskipun sering terjadi pada malam hari di sekitar waktu makan malam, serangan kolik ini dapat pula terjadi terputus-putus pada siang hari. Di luar waktu serangan, biasanya bayi dapat tidur dengan nyenyak. Bagaimana Mengatasi Kolik Pada Bayi ? Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah berkonsultasi dengan dokter anak. Bila tidak ditemukan penyakit berbahaya seperti yang telah disebutkan, maka dokter akan mencari kemungkinan lain, yang biasanya berhubungan dengan pencernaan. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menangani kolik pada bayi
Mendiamkan Bayi Menangis Banyak cara yang dapat dilakukan orang tua untuk menenangkan bayinya yang menangis. Cara tradisional dengan menaruhnya dalam ayunan, atau mengajak bayi berjalan-jalan dalam kereta dorongnya sering merupakan cara yang efektif. Bisa juga Anda mengajaknya bermobil mengitari blok rumah. Cara terakhir ini sebenarnya merupakan kombinasi dari 2 cara pertama, yaitu mengayun dan berjalan-jalan. Suara kipas angin, musik, atau vacuum cleaner sering pula efektif untuk menenangkan bayi. Tampaknya bunyi-bunyian tersebut mirip bunyi-bunyian dalam kandungan ibu. Beberapa ahli menganjurkan pula pemijatan ringan di daerah kolik pada bayi. Perhatikan Teknik Menyusui Untuk menghindari kolik, bila menyusui bayi, pastikan mulut bayi melekat pas pada puting susu ibu. Bila tidak pas, selain bayi akan menelan udara berlebihan, ASI yang dikonsumsi bayi juga akan kurang. Di samping itu, jika bayi menyusu hanya sekejap pada tiap payudara, kepuasan menyusu pada bayi juga akan berkurang. Ini karena bayi hanya minum susu awal, yang banyak mengandung aktosa (gula susu), tetapi rendah kandungan lemak dan proteinnya. Padahal, masukan laktosa yang tinggi bisa menimbulkan gangguan penyerapan laktosa, yang bisa mengakibatkan bayi mengalami kembung dan nyeri perut. Diet Ibu Penelitian menunjukkan bahwa sekitar sepertiga kasus kolik pada bayi disebabkan oleh alergi terhadap protein susu sapi. Senyawa ini dapat ditemukan pada ASI dari ibu yang mengkonsumsi susu sapi. Dalam kondisi ini, sebaiknya ibu tidak mengkonsumsi susu sapi. Bila kemudian kondisi bayi ternyata membaik, maka diet ibu yang bebas susu sapi harus terus dipertahankan selama 3-4 minggu atau mungkin lebih. Namun, bila dengan cara ini ternyata kolik pada bayi tidak mereda dalam waktu 4-5 hari, maka ibu dapat kembali ke diet semula. Karena berarti kolik itu bukan disebabkan oleh diet ibu. Bayi Yang Tidak Minum ASI Pada bayi yang minum susu formula (susu botol), perlu diperhatikan apakah teknik pemberian susu botol sudah betul. Pastikan pengenceran susu sudah dilakukan sesuai dengan petunjuk pabrik. Jika susu terlalu encer akan menimbulkan rasa lapar. Sedangkan jika susu terlalu pekat akan menimbulkan diare dan kembung. Pastikan pula bahwa bayi cukup mengkonsumsi susu, sesuai dengan yang dibutuhkannya. Sebagai patokan, bayi harus minum sedikitnya 150 ml perkilogram berat badan per 24 jam. Perlu pula diperhatikan apakah dot yang dipakai cocok untuk mulut bayi Anda dan lubang dotnya cukup lebar untuk mengalirkan susu. Sempitnya lubang dot membuat bayi kelihatan rakus menghisap tetapi justru udara yang banyak tertelan. Pada 2-5% kasus, kolik pada bayi disebabkan oleh intoleransi susu sapi. Selain kolik, gejala lain yang timbul adalah diare dan berat badan sukar naik. Pada keadaan ini bila bayi tidak diberi ASI, maka diperlukan susu formula yang tidak mengandung protein susu sapi atau formula susu kedele. Hindari Berganti-Ganti Susu Formula Menukar-nukar susu tanpa konsultasi dengan dokter sering dilakukan ibu yang frustasi melihat anaknya menangis terus. Sebenarnya, tanpa indikasi yang jelas, tindakan mengganti-ganti susu ini tidak bermanfaat. Hindari penggunaan sembarang obat Penggunaan obat dalam mengatasi kolik pada bayi amat terbatas. Bermacam-macam obat telah dicoba, tetapi hasilnya mengecewakan. Selain tidak bermanfaat, pemberian obat juga dapat memberikan efek samping yang membahayakan. Dukungan Keluarga Perlu diingat bahwa kolik pada bayi dapat menimbulkan perasaan stres yang amat besar bagi seluruh anggota keluarga. Mereka akan merasa bersalah dan gagal, karena upaya untuk menenangkan nbayi tampak sia-sia, dan bahkan menambah tangis sang bayi. Pada keadaan ini dukungan keluarga atau teman amat dibutuhkan. Carilah seseorang yang dapat diajak berbagi perasaan atau penderitaan. Menitipkan bayi untuk sementara waktu pada orang lain (ibu, mertua, atau baby sitter) mungkin bermanfaat, agar orang tua dapat santai sejenak, terlepas dari situasi tegang tersebut. Penting sekali menangani bayi kolik sedini mungkin. Karena, perasaan yang tidak menyenangkan, tentu bukan merupakan awal yang baik untuk menempuh kehidupan selanjutnya.

ANEKA KESALAHAN SAAT MEMBERI MAKANAN BAYI

Mungkin orang tua tak menganggapnya sebagai hal penting. Padahal, jika tahapan pemberian makan tak dijalankan secara benar, bisa membuat anak sakit.
Saat baru lahir, bayi belum bisa makan karena ia baru belajar dan organ pencernaannya belum siap untuk mencerna makanan biasa. Karena itu, memberinya makanan harus melalui tahapan tertentu. Misal, 4 bulan pertama kehidupannya, ia hanya memperoleh nutrisi dari ASI, plus susu formula jika memang diperlukan. "Baru setelah itu, ia diperkenalkan dengan makanan padat, mulai dari jus buah-buahan kemudian pada bulan ke 5 mulai diperkenalkan dengan bubur susu lalu makin lama makin meningkat sampai nasi setelah ia berusia setahun.
Toh, pada kenyataannya, masih banyak orang tua yang kurang paham akan hal tersebut meski sudah dijelaskan dokter. Yang diterapkan justru pola yang ada dalam keluarga dan sudah turun-temurun dilakukan. Padahal, risikonya tak sedikit jika bayi diberi makanan tanpa melalui tahapan yang seharusnya. Berikut sejumlah kesalahan yang sering dilakukan orang tua.
TERLALU CEPAT MEMBERI MAKANAN PADAT
Harusnya, baru di usia 4 bulan bayi mulai diberi makanan padat. Yang banyak terjadi, belum lagi umur 4 bulan, bayi sudah diberi makanan padat semisal pisang atau nasi. Padahal, "Bisa menyebabkan gangguan di usus. Misal, ususnya tersumbat atau melintir, dinding dalam usus berisi jonjot-jonjot usus yang di dalamnya berisi enzim dengan fungsi mengolah makanan yang masuk ke dalam saluran usus.
"Bayi usia 4 bulan biasanya masih sedikit enzimnya. Jonjotnya juga belum sempurna." Alhasil, makanan padat yang masuk tak diolah. "Cuma memberi rasa kenyang tapi tak diserap, karena enzim yang bertugas mencerna masih kurang." Nah, kalau keadaannya parah, bisa terjadi perforasi alias kebocoran usus. Bahkan, bisa pecah karena makanan padat menumpuk dan tak bisa hancur di usus. JIKA ANAK MENOLAK MAKANAN PADAT
Yang juga banyak terjadi, anak hanya diberi susu karena tak mau makan. Padahal, menunda pemberian makanan padat jika memang sudah waktunya, tak baik bagi sistem pencernaan anak. Bisa bisa, jonjot-jonjot ususnya tak terangsang untuk berkembang.
Padahal, kalau kurang dirangsang, lapisan jonjot akan tetap tipis bahkan mungkin "gundul". "Masalahnya, lapisan jonjot-jonjot usus yang tipis ini akan mempengaruhi ketahanan anak. Kalau ususnya terkena infeksi, akan mudah habis dan makin terkikis."
Patut juga diingat, jika anak sudah besar hanya diberi susu, Kecukupan gizinya tak akan terpenuhi dengan baik. Makin besar bayi, kebutuhan asupan makanannya juga makin besar.
PEMBERIAN YANG SALAH PADA SUSU FORMULA
Secara garis besar, susu formula dibagi dalam 2 jenis, yaitu
  • susu formula pemula (starting formula)
  • susu formula lanjutan (follow-up formula)
Susu formula pemula sebenarnya hanya diberikan kepada anak-anak yang tak mendapat ASI. Bisa karena ASI tidak keluar atau sang ibu memiliki masalah lain. Namun yang terbaik tetaplah ASI. Apa efeknya bila susu formula untuk anak di atas usia setahun diberikan pada bayi? Yang jelas, kandungannya berbeda. Umumnya berupa susu full cream yang banyak mengandung laktosa.
Sementara tubuh bayi baru menghasilkan enzim untuk mencerna laktosa mulai usia 4 bulan. Alhasil, susu tak tercerna dengan baik dan bisa membuat si kecil diare. Sebaliknya, kalau di atas usia setahun masih diberi susu pemula, asupan gizi jadi kurang karena susu pemula adalah susu formula yang diencerkan. VITAMIN SEBAGAI JALAN PINTAS BAGI ORANG TUA Orang tua pasti ingin memberi gizi terbaik bagi anaknya. Yang terjadi, sebagai jalan pintas, anak diberi aneka vitamin. Begitu juga kalau anak tak punya nafsu makan, dijejali macam-macam vitamin.
Padahal, vitamin tak mutlak diberi jika makannya sudah cukup. "Kalau asupannya dirasa kurang, boleh-boleh saja dikasih vitamin. Kendati boleh memberi vitamin sebagai penambah nafsu makan, "Tetap harus dicari penyebabnya, kenapa anak tak doyan makan. Jangan terus-terusan dikasih vitamin." Masalahnya, anak, apalagi bayi, sulit makan karena berbagai penyebab.
Bayi usia 4 bulan yang baru dikenalkan makanan padat, misal, tentu perlu waktu lama untuk beradaptasi. Belum lagi pencernaannya juga baru belajar mencerna makanan dan si bayi juga baru belajar mengunyah serta menelan. "Jadi, teliti dulu, benarkah ia tak nafsu makan atau karena ada masalah lain yang berhubungan dengan proses mencernanya. Misal, ia memang belum terampil menelan atau tak suka rasa makanannya." Pemberian vitamin yang berlebihan memang tak memberi efek samping yang buruk. Toh, kelebihan itu akan dibuang secara otomatis jika tubuh sudah merasa kebutuhannya tercukupi. "Tapi tetap saja harus hati-hati. Soalnya, kebanyakan vitamin bisa membuat bayi diare. MEMAKAI BUMBU TAMBAHAN
Kalau jumlahnya tak terlalu banyak, masih bisa ditolerir asal tujuannya mengenalkan aneka rasa pada anak. Kaldu dan kecap juga boleh diberikan agar ia mengenal berbagai rasa. Tentunya setelah Si kecil usia 6-7 bulan, atau setelah ia boleh mengkonsumsi nasi tim. PEMBERIAN TELUR MENTAH
Banyak orang tua meyakini, telur mentah bisa menambah daya tahan bayi. Padahal, justru berisiko. Masalahnya, kita tak tahu persis, seberapa bersih telur. Jangan-jangan malah sudah terkontaminasi banyak kuman. "Untuk bayi dan anak, sebaiknya rebus telur sebelum diberikan. Daya tahan anak kecil masih rentan untuk melawan kuman.
MENU TAK SEIMBANG Ini juga amat sering terjadi. Mentang-mentang anak suka bubur, orang tua memberinya terus-menerus tanpa variasi. Antara karbohidrat, lemak, protein, buah, dan sayuran harus diberikan secara seimbang. Variasi makanan juga penting agar si kecil mengenal berbagai rasa dan tekstur makanan.
JAGA HIGENITAS Masalah yang satu ini juga sering dianggap enteng. Padahal, daya tahan tubuh bayi/anak masih rentan. Mereka perlu makanan dan alat makan yang bersih/steril agar tubuhnya tak kemasukan kuman penyakit. Gara-gara kebersihan tak terjaga, gangguan saluran cerna anak jadi terganggu ontohnya anak bisa saja mengalami diare.
Tahapan Yang Benar "Sejak lahir hingga bisa makan layaknya anak besar, bayi perlu melalui beberapa tahapan. Melalui tahapan-tahapan itulah bayi belajar mengunyah, menelan, dan mencerna makanan dengan baik," jelas Budi. Berikut garis besar tahapannya:
  • Baru Lahir-4 bulan, Berikan ASI pada bayi sedini mungkin (begitu ia lahir). Waktu dan lama menyusui disesuaikan kondisi serta kebutuhan bayi. Ingat, ASI adalah makanan terbaik bagi anak. Agar pemberian ASI memberi hasil maksimal, perlu"manajemen laktasi" yang dilakukan sejak kehamilan, saat melahirkan, dan sesudah melahirkan. Manajemen ini meliputi persiapan ibu yang sehat, makanan tambahan yang cukup, motivasi serta niat yang kuat, perawatan payudara, dukungan dari keluarga, pengetahuan tentang pentingnya ASI, serta teknik menyusui yang baik dan benar. Bila pemberian ASI berjalan baik, "pabrik" akan berproduksi dengan baik. Begitu dikosongkan (diisap si kecil), tubuh segera memproduksi lagi.Di minggu pertama (4 -6 hari), payudara menghasilkan kolostrum, yaitu ASI awal berupa cairan kekuningan yang mengandung zat-zat kekebalan yang sangat penting untuk melindungi bayi dari infeksi saluran pencernaan. Jika ASI mencukupi, bayi tak perlu diberi makanan tambahan sampai ia berumur 4 bulan (ASI eksklusif). Jika ternyata tak cukup, bisa diberi susu formula. Susu formula yang tepat adalah yang disukai bayi, yang membuat beratnya bertambah, tak menyebabkan muntah, kembung, dan diare, serta tak menimbulkan alergi.
  • 4-6 bulan, Mulai usia 4 bulan bayi dapat diberi buah-buahan seperti pisang dan pepaya dengan cara dikerok ataupun dibuat jus. Makanan padat bayi pertama, yaitu makanan lumat, juga bisa diperkenalkan, semisal bubur susu dari tepung. Ia pun dapat diberikan biskuit lunak. Baik makanan padat maupun buah, berikan 1 kali sehari. Penting diingat, makanan ini bukan pengganti ASI, melainkan tambahan selain ASI/susu formula.ASI tetap diberikan selama beberapa waktu, bahkan selama mungkin hingga suatu saat makanan keluarga dapat sepenuhnya menggantikan peran ASI untuk memenuhi kebutuhan zat gizi anak.
  • 6-7 bulan, Saat ini bayi dapat diberi nasi tim yang merupakan makanan lunak campuran dan mengandung nutrien lengkap. Disebut lengkap karena terdiri dari beras, bahan makanan sumber protein hewani (hati, daging cincang, telur, ikan), dan bahan makanan sumber protein nabati (tempe, tahu), sayuran hijau, buah, serta wortel. Selama periode ini, nasi tim disaring lebih dulu untuk memudahkannya menelan serta tak banyak mengandung serat yang dapat mempersulit pencernaan.
  • 8-12 bulan, Mulai usia ini, nasi tim dapat menggantikan bubur susu sepenuhnya, yaitu sebagai makan pagi, makan siang, dan makan malam. Sedangkan di atas usia 12 bulan, anak boleh diberi makanan sama seperti anggota keluarga lainnya. Tentu saja, dipilih yang lunak dulu.
HARUS EKSTRA SABAR

Siapa bilang gampang memberi makanan pada bayi? Si kecil, kan, baru belajar mengunyah dan menelan. Tak heran jika makannya lama. Konsekuensinya, orang tua mesti ekstra sabar dan telaten. Perhatikan pula kasar-lembutnya makanan yang diberikan, sesuai tahapan usia serta perkembangannya. Hal penting lainnya, "Beri makanan yang bergizi, seimbang, serta bervariasi.