Waspadai Eklamsi Pada Kehamilan

Apa Itu Eklamsi ?
Eklamsi adalah kejang akibat pre-eklamsi, tindakan yang mungkin dilakukan adalah meyelamatkan ibu dan bayinya, biasanya bayi yang lahir dengan kasus ini akan lahir dengan berat badan rendah atau kurang gizi.
Pre-eklamsi dijelaskan oleh sebuah teori yang dikeluarkan oleh Dr Haig "pre-eklamsi adalah bentuk ekstrem dari strategi yang umum digunakan oleh semua janin.
Dalam hal ini, janin meningkatkan tekanan darah si ibu untuk mendorong lebih banyak darah ke arah plasenta yang umumnya bertekanan rendah. Dalam hal ini, pre-eklamsi berkaitan erat dengan jumlah substansi yang diinjeksikan janin ke aliran darah si ibu. Karena itu, pre-eklamsi baru terjadi jika si janin terlalu banyak menginjeksikan substansi ke aliran darah si ibu. Mengapa si janin melakukan hal itu, si janin terpaksa melakukan hal itu, kemungkinan karena kesulitan mendapatkan makanan.
Dengan kata lain, makanan si janin kurang tercukupi. Pre-eklamsi terjadi ketika si ibu terlalu banyak mendapatkan asupan protein sangat tinggi yang disebut (mudah larut) fms (sfms) seperti tirosin kinase 1 atau sFlt1 atau yang sejenis itu.
Teori itu dibuktikan pula melalui laboratorium lain yang berakhir dengan kesimpulan membenarkan. Protein yang sangat tinggi itu berpengaruh pada kemampuan si ibu dalam memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil di pembuluh darahnya. Seiring dengan semakin banyaknya kerusakan pembuluh darah, tekanan darah pun meningkat. Protein tinggi itu diproduksi oleh janin, bukan si ibu.
Bagaimana tanda-tanda yang harus diwaspadai untuk mencegah hal ini, Setiap wanita hamil yang mempunyai tekanan darah 140/90, akan mengalami edema (bengkak) pada wajah dan tangan. Albuminuri plus 1 atau lebih, atau yang tekanan darahnya naik 30 mm Hgsystolic dan 15 mm Hg diastolicbisa diangap preeklamsi. Pasien yang memiliki tekanan darah 150/110 dengan edema yang jelas, atau albuminuri dapat dikatakan mengalami preeklamsi berat.
Pengobatan yang ditujukan untuk menyelamatkan ibu dan si jabang bayi, yaitu dengan rawat jalan, dan istirahat yang cukup, serta dengan pemeriksaan rutin dokter setiap dua hari sekali. Jika kondisinya membaik, kehamilan dapat diteruskan sampai mendekati term. Sesudah minggu ke 34 dan 35, kebanyakan pasien dengan preeklamsi harus segera melahirkan.
Sedangkan datangnya eklamsi biasanya di dahului oleh timbulnya gejala kaburnya penglihatan, kebingungan, nyeri, pendarahan, dan observasi denyut nadi janin.Untuk pencegahan terjadinya kasus ini seringlah mengontrol kehamilan dan hal-hal yang diperiksa adalah : tekanan darah, pengukuran berat badan, pemeriksaan urine, pemeriksaan fisik, menanyakan keluhan dsb