Mitos Seputar Bayi baru lahir

Banyak kita temukan dimasyarakat berbagai mitos yang dipercaya dapat mempengaruhi perkembangan bayi, bisa dipercaya atau tidak semua ada alasannya :
Bayi jangan diajak keluar rumah saat maghrib, karena akan diganggu "penunggu" rumah. Padahal, yang terjadi adalah temperatur alam menjelang matahari terbenam memang meningkat, termasuk perubahan tekanan udara, kelembapan udara, perubahan temperatur. Ini akan menggelisahkan bayi yang memang belum bisa dengan cepat menyesuaikan diri. Soalnya, organ tubuh bayi itu kan, belum sempurna, tidak seperti orang dewasa yang sudah biasa. Akibatnya, bayi akan mengalami uneasy feeling dan rewel karena adanya perubahan alam tersebut. Selain itu, ada yang disebut ritme sirkadian. "Badan manusia mengalami bioritme yang ada hubungannya dengan waktu," . Pada bayi, bioritmenya belum stabil. Karena itu, bioritme bayi yang baru lahir sampai usia 2 bulan kadang-kadang masih terbalik. Siang dianggap malam, sementara malam dianggap siang. "Ini karena bayi belum bisa menyesuaikan diri dengan living environment dimana manusia sibuk saat siang. Tapi, lama-lama ia akan menyesuaikan dengan tuntutan sosial sekaligus perubahan alam tersebut. Secara alamiah, bioritme ini akan berubah dengan sendirinya."
Bawang yang dicampur minyak dikenal bisa menurunkan panas. "Itu secara ilmiah benar, karena bawang adalah tumbuhan yang mengeluarkan minyak yang mudah menguap dan menyerap panas."
Upacara tedak siti (menginjak tanah) saat bayi berusia 6-7 bulan. "Secara ilmiah pun ternyata tak salah, karena pas dengan usia refleks menapak bayi." Di permukaan badan terdapat putik saraf yang bisa menjadi sensor tekanan. Nah, saraf ini tumbuh saat bayi 6 - 7 bulan, bersamaan dengan tumbuhnya struktur otak untuk keseimbangan dan alat-alat keseimbangan untuk posisi berdiri. "Tak heran jika di usia ini, bayi sudah mulai belajar menapak."
Tak boleh memotong kuku bayi sebelum usia 40 hari. Tentu ini tak tepat. Karena kalau tidak dipotong, kuku yang panjang itu bisa berisiko melukai wajah bayi. Bahkan, bisa melukai kornea mata. "Kalau sampai kena kornea mata, tak bisa disembuhkan lagi." Larangan ini mungkin lebih disebabkan kekhawatiran akan melukai kulit jari tangan/kaki si bayi saat ibu mengguntingi kuku-kukunya. Sebaiknya gunting dengan gunting kuku khusus untuk bayi.

Dibedong agar kaki tidak pengkor. Bedong bisa membuat peredaran darah bayi terganggu lantaran kerja jantung memompa darah menjadi sangat berat. Akibatnya, bayi sering sakit di sekitar paru-paru atau jalan napas. Selain itu, bedong juga bisa menghambat perkembangan motorik si bayi, karena tangan dan kakinya tak mendapatkan banyak kesempatan untuk bergerak. Sebaiknya bedong dilakukan hanya setelah bayi dimandikan atau kala cuaca dingin, untuk menjaganya dari udara dingin. Dipakainya pun longgar.

Yang jelas, pemakaian bedong sama sekali tak ada kaitannya dengan pembentukan kaki. Semua kaki bayi yang baru lahir memang bengkok. Soalnya, di dalam perut tak ada ruangan cukup bagi bayi untuk meluruskan kaki. Sehingga waktu lahir, kakinya pun masih bengkok. Apalagi, di negara-negara yang cukup mendapatkan sinar matahari seperti Indonesia, tak ada kaki X atau O. Yang ada adalah orang menderita kaki X atau O karena sakit pada kelenjar parathyroid. Kelenjar ini mengatur kadar dan penyerapan kalsium serta pembentukan tulang. Jika pembentukan tulang terhambat, tentu ia akan memiliki kaki X atau O. Kaki X atau O hanya terjadi zaman dulu, itu pun di daerah yang jauh dari sinar matahari, seperti Kutub. "Di Kutub pun sekarang sudah nggak ada, karena orang Kutub sudah minum vitamin D" lanjut Adi. Dipakaikan gurita agar tidak kembung. Mitos ini tak benar, karena organ dalam tubuh malah akan kekurangan ruangan. Dinding perut bayi masih lemah, volume organ-organ tubuhnya pun tak sesuai dengan rongga dada dan rongga perut yang ada, karena sampai 5 bulan dalam kandungan, organ-organ ini terus tumbuh, sementara tempatnya sangat terbatas. Jika bayi menggunakan gurita, maka ruangan untuk pertumbuhan organ-organ ini akan terhambat. "kalau mau tetap memakaikan gurita, boleh saja. Asal ikatan bagian atas dilonggarkan, sehingga jantung dan paru-paru bisa berkembang,". Bila gurita digunakan agar pusar bayi tidak bodong, sebaiknya pakaikan hanya di sekitar pusar dan ikatannya longgar. Jangan sampai dada dan perut tercekik, sehingga jantung tidak bisa berkembang dengan baik gara-gara gurita yang terlalu kencang. Pusar ditindih koin agar tidak bodong. Secara ilmiah memang ada betulnya. Koin itu hanya alat untuk menekan, karena jendela rongga perut ke pusar belum menutup sempurna, jadi menonjol (bodong). Kalau bodongnya besar, ya harus dioperasi, tapi kalau bodongnya kecil, bisa saja ditindih pakai koin, asal pusar bayi diberi kasa steril yang diganti setiap hari dan diikat ke belakang.

Sebelum berusia 40 hari, jangan memandikan bayi sore hari. Kalau memang tujuannya menjaga agar bayi tidak masuk angin sih, tidak masalah. Namun, sebaiknya bayi tetap dimandikan, sedikitnya 2 kali sehari. Sejak dilahirkan pun sudah boleh dimandikan, tak perlu menunggu sampai 40 hari. Yang penting adalah waktunya. Kalau malam hari tentu tidak pas. Biasanya pada bulan-bulan pertama bayi dimandikan pukul 9 pagi. Mandi sore tergantung suhu ruang. Tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari. Mungkin yang tepat adalah jangan pergi ke tempat yang penuh orang (crowded). Banyak orang berarti banyak kuman penyakit. Kalau kepadatan pada suatu ruangan tinggi, maka penyakit pun tinggi. Misalnya ke mal atau membawa bayi ke perhelatan. Ingat, kekebalan bayi masih sangat rentan saat usianya di bawah 40 hari. Jadi, di bawah setahun, sebaiknya jangan membawa bayi ke mal, kecuali memang sangat penting dan hanya sebentar.

Tangan dan kaki bayi harus selalu ditutup dengan sarung tangan/kaki. Boleh-boleh saja asal dipakaikan kala udara dingin atau untuk menghindari bayi terluka saat ditinggal. Di luar itu, sebaiknya bayi tak usah dipakaikan sarung. "Pemakaian sarung justru akan mengurangi perkembangan indera perasa bayi."

Hidung ditarik agar mancung. Ini jelas salah, karena tidak ada hubungannya menarik pucuk hidung dengan mancung-tidaknya hidung. Mancung-tidaknya hidung seseorang ditentukan oleh bentuk tulang hidung yang sifatnya bawaan. Jadi, meski setiap menit ditarik-tarik, kalau dari sananya tidak mancung, ya tak bakal mancung.

Bayi usia seminggu diberi makan pisang dicampur nasi agar tidak kelaparan. Salah, pasalnya usus bayi di usia ini belum punya enzim yang mampu mencerna karbohidrat dan serat-serat tumbuhan yang begitu tinggi. Akibatnya, bayi jadi sembelit, karena makanan padat pertama adalah di usia 4 bulan, yakni bubur susu dan 6 bulan makanan padat kedua, bubur tim.

Masalah Seputar Bayi

Di samping menimbulkan rasa bahagia dan bangga, kehadiran seorang bayi, terutama anak pertama, kadangkala juga menimbulkan rasa khawatir yg berlebihan pada orang tuanya. Bagaimana tidak? Banyak hal yg sebenarnya biasa dialami oleh bayi baru lahir, namun bagi orang tua tampak sebagai masalah yg serius. Beberapa hal berikut mungkin dapat membantu Anda agar lebih percaya diri dalam menjalani minggu2 pertama bersama si kecil.

FAKTA2 SEPUTAR BAYI BARU LAHIR

  • Berat badan akan turun Tiga hari setelah dilahirkan, bayi2 biasanya mengalami penurunan berat badan sebesar 10% dari berat badan lahirnya. Hal ini antara lain karena mereka lebih senang tidur daripada makan. Selain itu, bayi memang akan mengalami proses "membuang" mekonium (tinja berwarna hijau kehitam-hitaman) dan air seni. Dalam waktu seminggu, berat badan mereka akan bertambah lagi. Namun, jika berat badan bayi Anda tidak bertambah dalam 2 minggu, atau ia kehilangan berat badan lebih dari 10% dalam beberapa hari pertaanya, maka Anda harus segera membawanya ke dokter. Gangguan kulit Kulit bayi baru lahir biasanya lembut, tapi tidak selalu "bersih".

  • Gangguan kulit yg bentuknya seperti jerawat atau bisul kecil ini umumnya timbul dalam beberapa hari sampai beberapa minggu pertama dalam kehidupannya. Gangguan kulit ini terjadi karena masih adanya hormon estrogen ibu yg bersikulasi dalam tubuh bayi. Beberapa gangguan kulit yg biasa dialami bayi di bawah usia 10 hari, a.l: milia (gangguan kulit berupa bintil2 kecil berwarna putih pada wajah bayi akibat adanya sumbatan pada kelenjar minyak) dan erythema toxicum (benjol kecil berwarna putih atau kekuningan yg dikelilingi oleh jerawat berwarna merah). Selain itu, ada pula gangguan kulit berupa timbulnya sisik atau serpihan2 kulit di atas alis, ubun2, belakang telinga dan leher bayi yg dikenal dengan nama kerak kepala (cradle crap). Gangguan ini hanya memerlukan perlakuan sederhana, yaitu dengan mencuci bersih daerah tsb menggunakan sabun yg lembut dan tidak menimbulkan alergi (hypoalergenic) atau baby oil. Namun waspadalah bila ada gangguan kulit bayi yg bernanah (diikuti demam atau tidak), karena hal ini mengindikasikann adanya infeksi.

  • Menyemburkan makanan (gumoh) Salah satu penyebab bayi menyemburkan makanannya adalah karena belum sempurnanya otot2 saluran pencernaannya. Akibatnya, ASI dapat mengalir kembali langsung ke kerongkongannya. Perlu diingat, ASI yg sudah disemburkan tidak dapat masuk kembali, dan harus diawasi untuk melihat ada tidaknya gangguan pernafasan (dikhawatirkan ada yg masuk ke hidung dan paru). Upaya yg dapat Anda lakukan adalah dengan memperhatikan posisi yg tepat saat menyusui, sehingga bayi tidak banyak mengisap udara. Selain itu, setelah bayi selesai menyusu, buatlah ia bersendawa. Caranya, tegakkan tubuhnya menghadap ke arah Anda, atau menengkurapkannya di atas pangkuan Anda, kemudian tepuk2 punggungnya secara perlahan.

  • Batuk atau bersin Bayi akan batuk atau bersin untuk membersihkan saluran hidung dari sesuatu yg mengiritasi, seperti debu atau untuk membuang lendir/ludah yg ada di kerongkongannya. Jadi tindakannya itu tidak selalu berarti ia sakit. Kecuali, jika terjadi penyumbatan di hidungnya, diikuti demam, atau ia batuk terus menerus yg mengganggu makan dan tidurnya.

  • Perubahan pada tinja Normal atau tidaknya tinja bayi tergantung pada makanan yg Anda berikan padanya. Bayi yg diberi ASI, tinjanya biasanya lunak, encer dan agak kasar, serta berwarna kuning kehijauan. Selain itu, ia bisa buang air besar setiap habis makan. Sedangkan bayi yg diberi susu botol, tinjanya berwarna lebih putih dan halus. Buang air besarnya mungkin hanya 2 atau 3 kali sehari. Setelah system pencernaannya matang, mereka cenderung lebih jarang buar air besarnya. Demikian pula bila bayi mengalami sembelit, jika tinja bayi keras secara berturut-turut, ia mungkin mengalami sembelit. Sebaliknya, Anda juga disarankan untuk segera menemui dokter bila tinjanya lebih berair dari biasanya, atau ada sedikit darah. Karena kondisi ini mungkin saja merupakan tanda terjadinya suatu infeksi, atau ketidakcocokan dengan susu formula yg dikonsumsinya.

  • Tali pusat tak kunjung putus Tali pusat bayi yg baru lahir biasanya berwarna putih keabu-abuan, mengkilat dan licin. Sesudah beberapa hari, tali pusat akan berubah menjadi hitam keungu-unguan, kisut dan mengecil. Anda tak perlu takut untuk merawatnya. Perlu diketahui, pada tali pusat tidak terdapat ujung2 urat saraf. Untuk membuat tali pusat lepas dalam waktu 2-4 minggu, dokter biasanya menyarankan anda untuk mengoleskan alcohol setiap kali anda selesai memandikannya. Jika tali pusat tsb tidak kunjung mongering dan lepas dalam waktu lebih dari 4 minggu, sebaiknya membawa bayi ke dokter.

  • Selalu menangis Menangis adalah satu2nya cara bayi untuk berkomunikasi, misalnya memberitahu bahwa dia lapar, terganggu, sakit, kotor atau lelah. Setiap maksud tsb biasanya mempunyai bunyi tangis yg berbeda pula. Anda mungkin butuh waktu untuk mengenalnya. Lalu bagaimana mengindikasikan tangis bayi sebagai suatu yg bermasalah? Tangisan tsb akan terdengar berbeda dari biasanya. Lebih nyaring atau melengking, terus menerus atau sulit dihentikan.

Pelajari naluri Anda Walaupun banyak buku atau orang yg memberi nasihat tentang kiat2 mengurus anak, sebaiknya Anda tidak mengabaikan naluri Anda sebagai orang tua. Karena yg menimang, memandikan, mengganti popoknya, menenangkannya saat menangis dan memberinya makan setiap hari aadalah Anda. Orang tua umumnya memiliki indera ke enam untuk mengetahui kebutuhan anak2nya. Jadi, tanpa mengabaikan gejala2 suatu penyakit, jika Anda merasa bayi anda baik2 saja, mungkin memang demikian adanya.

Masalah Seputar Bayi Baru Lahir

Seputar bayi baru lahir Di samping menimbulkan rasa bahagia dan bangga, kehadiran seorang bayi, terutama anak pertama, kadangkala juga menimbulkan rasa khawatir yg berlebihan pada orang tuanya. Bagaimana tidak? Banyak hal yg sebenarnya biasa dialami oleh bayi baru lahir, namun bagi orang tua tampak sebagai masalah yg serius. Beberapa hal berikut mungkin dapat membantu Anda agar lebih percaya diri dalam menjalani minggu2 pertama bersama si kecil.
FAKTA-FAKTA SEPUTAR BAYI BARU LAHIR
  • Berat badan akan turun Tiga hari setelah dilahirkan, bayi2 biasanya mengalami penurunan berat badan sebesar 10% dari berat badan lahirnya. Hal ini antara lain karena mereka lebih senang tidur daripada makan. Selain itu, bayi memang akan mengalami proses "membuang" mekonium (tinja berwarna hijau kehitam-hitaman) dan air seni. Dalam waktu seminggu, berat badan mereka akan bertambah lagi. Namun, jika berat badan bayi Anda tidak bertambah dalam 2 minggu, atau ia kehilangan berat badan lebih dari 10% dalam beberapa hari pertaanya, maka Anda harus segera membawanya ke dokter.

  • Gangguan kulit Kulit bayi baru lahir biasanya lembut, tapi tidak selalu "bersih". Gangguan kulit yg bentuknya seperti jerawat atau bisul kecil ini umumnya timbul dalam beberapa hari sampai beberapa minggu pertama dalam kehidupannya. Gangguan kulit ini terjadi karena masih adanya hormon estrogen ibu yg bersikulasi dalam tubuh bayi. Beberapa gangguan kulit yg biasa dialami bayi di bawah usia 10 hari, a.l: milia (gangguan kulit berupa bintil2 kecil berwarna putih pada wajah bayi akibat adanya sumbatan pada kelenjar minyak) dan erythema toxicum (benjol kecil berwarna putih atau kekuningan yg dikelilingi oleh jerawat berwarna merah). Selain itu, ada pula gangguan kulit berupa timbulnya sisik atau serpihan2 kulit di atas alis, ubun2, belakang telinga dan leher bayi yg dikenal dengan nama kerak kepala (cradle crap). Gangguan ini hanya memerlukan perlakuan sederhana, yaitu dengan mencuci bersih daerah tsb menggunakan sabun yg lembut dan tidak menimbulkan alergi (hypoalergenic) atau baby oil. Namun waspadalah bila ada gangguan kulit bayi yg bernanah (diikuti demam atau tidak), karena hal ini mengindikasikann adanya infeksi.
  • Menyemburkan makanan (gumoh) Salah satu penyebab bayi menyemburkan makanannya adalah karena belum sempurnanya otot2 saluran pencernaannya. Akibatnya, ASI dapat mengalir kembali langsung ke kerongkongannya. Perlu diingat, ASI yg sudah disemburkan tidak dapat masuk kembali, dan harus diawasi untuk melihat ada tidaknya gangguan pernafasan (dikhawatirkan ada yg masuk ke hidung dan paru). Upaya yg dapat Anda lakukan adalah dengan memperhatikan posisi yg tepat saat menyusui, sehingga bayi tidak banyak mengisap udara. Selain itu, setelah bayi selesai menyusu, buatlah ia bersendawa. Caranya, tegakkan tubuhnya menghadap ke arah Anda, atau menengkurapkannya di atas pangkuan Anda, kemudian tepuk2 punggungnya secara perlahan.
  • Batuk atau bersin Bayi akan batuk atau bersin untuk membersihkan saluran hidung dari sesuatu yg mengiritasi, seperti debu atau untuk membuang lendir/ludah yg ada di kerongkongannya. Jadi tindakannya itu tidak selalu berarti ia sakit. Kecuali, jika terjadi penyumbatan di hidungnya, diikuti demam, atau ia batuk terus menerus yg mengganggu makan dan tidurnya.
  • Perubahan pada tinja Normal atau tidaknya tinja bayi tergantung pada makanan yg Anda berikan padanya. Bayi yg diberi ASI, tinjanya biasanya lunak, encer dan agak kasar, serta berwarna kuning kehijauan. Selain itu, ia bisa buang air besar setiap habis makan. Sedangkan bayi yg diberi susu botol, tinjanya berwarna lebih putih dan halus. Buang air besarnya mungkin hanya 2 atau 3 kali sehari. Setelah system pencernaannya matang, mereka cenderung lebih jarang buar air besarnya. Demikian pula bila bayi mengalami sembelit, jika tinja bayi keras secara berturut-turut, ia mungkin mengalami sembelit. Sebaliknya, Anda juga disarankan untuk segera menemui dokter bila tinjanya lebih berair dari biasanya, atau ada sedikit darah. Karena kondisi ini mungkin saja merupakan tanda terjadinya suatu infeksi, atau ketidakcocokan dengan susu formula yg dikonsumsinya.
  • Tali pusat tak kunjung putus Tali pusat bayi yg baru lahir biasanya berwarna putih keabu-abuan, mengkilat dan licin. Sesudah beberapa hari, tali pusat akan berubah menjadi hitam keungu-unguan, kisut dan mengecil. Anda tak perlu takut untuk merawatnya. Perlu diketahui, pada tali pusat tidak terdapat ujung2 urat saraf. Untuk membuat tali pusat lepas dalam waktu 2-4 minggu, dokter biasanya menyarankan anda untuk mengoleskan alcohol setiap kali anda selesai memandikannya. Jika tali pusat tsb tidak kunjung mongering dan lepas dalam waktu lebih dari 4 minggu, sebaiknya membawa bayi ke dokter.
  • Selalu menangis Menangis adalah satu2nya cara bayi untuk berkomunikasi, misalnya memberitahu bahwa dia lapar, terganggu, sakit, kotor atau lelah. Setiap maksud tsb biasanya mempunyai bunyi tangis yg berbeda pula. Anda mungkin butuh waktu untuk mengenalnya. Lalu bagaimana mengindikasikan tangis bayi sebagai suatu yg bermasalah? Tangisan tsb akan terdengar berbeda dari biasanya. Lebih nyaring atau melengking, terus menerus atau sulit dihentikan.
Pelajari naluri Anda Walaupun banyak buku atau orang yg memberi nasihat tentang kiat2 mengurus anak, sebaiknya Anda tidak mengabaikan naluri Anda sebagai orang tua. Karena yg menimang, memandikan, mengganti popoknya, menenangkannya saat menangis dan memberinya makan setiap hari aadalah Anda. Orang tua umumnya memiliki indera ke enam untuk mengetahui kebutuhan anak2nya. Jadi, tanpa mengabaikan gejala2 suatu penyakit, jika Anda merasa bayi anda baik2 saja, mungkin memang demikian adanya.

Variasi Makanan Bayi Usia 6 Bulan

Variasi Olahan Buah Pisang dengan jeruk (1 porsi) Bahan : 1 buah (100 gr) pisang ambon 50 cc air jeruk yang manis (jeruk baby/pontianak/medan) Cara membuat : 1. Kerok pisang dengan sendok untuk menjadi 50 gr (5 sdm). Tempatkan dalam wadah. 2. Campur pisang yang sudah dikerok dengan air jeruk, aduk rata,segera berikan pada bayi. Melon dengan jeruk (1 porsi) Bahan : 100 gr melon yg matang dan manis, potong-potong 1 sdm air jeruk yang manis (jeruk baby/pontianak/medan) Cara membuat : 1. Haluskan melon dengan blender/saringan kawat.Tuang dalam wadah. 2. Tambahkan air jeruk, aduk rata. Segera berikan pada bayi. Pepaya dengan jeruk (1 porsi) Bahan : 100 gr pepaya yang matang dan manis, potong-potong 1 sdm air jeruk yang manis (jeruk baby/pontianak/medan) Cara membuat : 1. Haluskan pepaya dengan blender/saringan kawat. Tuang dalam wadah. 2. Tambahkan air jeruk, aduk rata. Segera berikan pada bayi. Pepaya dengan Tomat ( 1 porsi) Bahan : 50 gr tomat yg matang 100 gr pepaya yang matang dan manis, potong-potong Cara membuat : 1. Seduh tomat dengan air panas, kupas kulitnya. 2. Belah tomat, buang bijinya, potong-potong dagng tomat. 3. Haluskan tomat dengan pepaya dengan blender/saringan kawat. Tuang dalam wadah. Pepaya dengan pisang (1 porsi) Bahan : 50 gr pepaya yg matang dan manis, potong-potong 51 gr pisang raja yang tua dan manis, potong-potong Cara membuat : Haluskan pepaya dan pisang dengan blender/saringan kawat, angkat, tuang dalam wadah. Segera berikan pada bayi. Alpukat dengan jeruk (1 porsi) Bahan : 100 gr daging buah alpukat. 50 cc air jeruk yang manis (jeruk baby/pontianak/medan) Cara membuat : 1. Haluskan alpukat dengan blender/saringan kawat, angkat. Tuang dalam wadah. 2. Tambahkan air jeruk, aduk rata. Segera berikan pada bayi. Tips : Pilihlah alpukat yang tua agar rasanya tidak pahit. Alpukat yang tua biasanya tidak terlalu keras bila ditekan, dan bila diguncangkan terasa gerakan biji yang terlepas dari dagingnya.

Variasi Bubur Susu 1. Bubur susu Tepung Beras (1 porsi) Bahan : 20 gr tepung beras 250 Cc susu 5 sdm air jeruk yang manis (jeruk baby/jeruk pacitan) Cara Membuat : - Cairkan tepung beras dengan 50cc susu, aduk rata. - Rebus sisa susu hingga mendidih, masukan cairan tepung beras, aduk hingga mengental,angkat - Tuang dalam wadah, tunggu hingga dingin, siram atasnya dengan air jeruk. Siap diberikan pada bayi. 2. Bubur sumsum (1 porsi) Bahan : 20 gr tepung beras 250 Cc susu 25 gr gula merah (sebaiknya jangan diberikan sampai usia 1 thn) Cara membuat : - Cairkan tepung beras dengan 50cc susu, aduk rata. - Rebus sisa susu sampai mendidih, masukan cairan tepung beras, aduk hingga mengental, angkat. - Rebus gula merah dengan 50cc air, lalu saring. Siram keatas bubur sumsum yang sudah dingin. 3. Bubur maizena dengan pepaya (1 porsi) Bahan : 20 gr tepung maizena 250 Cc susu 50 gr pepaya manis dan matang, potong dadu kecil Cara membuat : - Cairkan tepung maizena dengan 50 cc susu, aduk rata. - Rebus sisa susu hingga mendidih, masukan cairan tepung maizena sambil terus diaduk hingga kental. Angkat. - Tuang dalam mangkuk, Tunggu hingga dingin, taburi atasnya dengan pepaya yang sudah diblender/saring. 4. Bubur maizena dengan pisang (1 porsi) Bahan : 15 gr tepung maizena 50 gr pisang raja yang matang, kukus, haluskan. 250cc susu Cara membuat : - Cairkan tepung maizena dengan 50cc susu, aduk rata. - Rebus sisa susu hingga mendidih, masukkan cairan tepung maizana, aduk hingga mengental. - Masukkan pisang raja kukus yang telah dihaluskan. Aduk rata, angkat. - Haluskan dengan blender/saringan kawat. Tunggu hingga dingin, siap diberikan pada bayi. 5. Bubur hunkue siram tomat (1 porsi) Bahan : 1 buah tomat yang matang 20 gr tepung hunkue. 250 cc susu Cara membuat : - Rendam tomat dalam air mendidih, kupas kulitnya, potong-potong dagingnya, haluskan dengan blender/saringan kawat untuk mendapatkan 50cc air tomat. - Cairkan tepung hunkue dengan 50 cc susu, aduk rata. - Rebus sisa susu hingga mndidih, masukkan cairan tepung hunkue, aduk hingga mengental, tuang dalam wadah. - Tunggu hingga bubur menjadi dingin, siram dengan air tomat. Siap diberikan pada bayi. 6. Bubur tepung kacang hijau (1 porsi) Bahan : 20 gr tepung kacang hijau sangrai 200 cc susu Cara membuat : - Cairkan tepung kacang hijau sangrai dengan 50 cc susu. - Rebus sisa susu hingga mendidih, masukan cairan tepung kacang hijau, aduk hingga kental, angkat. - Tuang dalam wadah. Berikan pada bayi setelah bubur dingin. Cara membuat tepung kacang hijau : - cuci bersih kacang hijau dalam jumlah sekehendak, tiriskan. - sangrai sampai kering. Angkat. - tumbuk perlahan agar kulitnya mengelupas. Buang kulitnya, lanjutkan menumbuk hingga halus, ayak. Simpan dalam wadah tertutup. Catatan : 20 gr = 1 sendok makan 10 gr = 1 genggam