Masalah Seputar Bayi Baru Lahir

Seputar bayi baru lahir Di samping menimbulkan rasa bahagia dan bangga, kehadiran seorang bayi, terutama anak pertama, kadangkala juga menimbulkan rasa khawatir yg berlebihan pada orang tuanya. Bagaimana tidak? Banyak hal yg sebenarnya biasa dialami oleh bayi baru lahir, namun bagi orang tua tampak sebagai masalah yg serius. Beberapa hal berikut mungkin dapat membantu Anda agar lebih percaya diri dalam menjalani minggu2 pertama bersama si kecil.
FAKTA-FAKTA SEPUTAR BAYI BARU LAHIR
  • Berat badan akan turun Tiga hari setelah dilahirkan, bayi2 biasanya mengalami penurunan berat badan sebesar 10% dari berat badan lahirnya. Hal ini antara lain karena mereka lebih senang tidur daripada makan. Selain itu, bayi memang akan mengalami proses "membuang" mekonium (tinja berwarna hijau kehitam-hitaman) dan air seni. Dalam waktu seminggu, berat badan mereka akan bertambah lagi. Namun, jika berat badan bayi Anda tidak bertambah dalam 2 minggu, atau ia kehilangan berat badan lebih dari 10% dalam beberapa hari pertaanya, maka Anda harus segera membawanya ke dokter.

  • Gangguan kulit Kulit bayi baru lahir biasanya lembut, tapi tidak selalu "bersih". Gangguan kulit yg bentuknya seperti jerawat atau bisul kecil ini umumnya timbul dalam beberapa hari sampai beberapa minggu pertama dalam kehidupannya. Gangguan kulit ini terjadi karena masih adanya hormon estrogen ibu yg bersikulasi dalam tubuh bayi. Beberapa gangguan kulit yg biasa dialami bayi di bawah usia 10 hari, a.l: milia (gangguan kulit berupa bintil2 kecil berwarna putih pada wajah bayi akibat adanya sumbatan pada kelenjar minyak) dan erythema toxicum (benjol kecil berwarna putih atau kekuningan yg dikelilingi oleh jerawat berwarna merah). Selain itu, ada pula gangguan kulit berupa timbulnya sisik atau serpihan2 kulit di atas alis, ubun2, belakang telinga dan leher bayi yg dikenal dengan nama kerak kepala (cradle crap). Gangguan ini hanya memerlukan perlakuan sederhana, yaitu dengan mencuci bersih daerah tsb menggunakan sabun yg lembut dan tidak menimbulkan alergi (hypoalergenic) atau baby oil. Namun waspadalah bila ada gangguan kulit bayi yg bernanah (diikuti demam atau tidak), karena hal ini mengindikasikann adanya infeksi.
  • Menyemburkan makanan (gumoh) Salah satu penyebab bayi menyemburkan makanannya adalah karena belum sempurnanya otot2 saluran pencernaannya. Akibatnya, ASI dapat mengalir kembali langsung ke kerongkongannya. Perlu diingat, ASI yg sudah disemburkan tidak dapat masuk kembali, dan harus diawasi untuk melihat ada tidaknya gangguan pernafasan (dikhawatirkan ada yg masuk ke hidung dan paru). Upaya yg dapat Anda lakukan adalah dengan memperhatikan posisi yg tepat saat menyusui, sehingga bayi tidak banyak mengisap udara. Selain itu, setelah bayi selesai menyusu, buatlah ia bersendawa. Caranya, tegakkan tubuhnya menghadap ke arah Anda, atau menengkurapkannya di atas pangkuan Anda, kemudian tepuk2 punggungnya secara perlahan.
  • Batuk atau bersin Bayi akan batuk atau bersin untuk membersihkan saluran hidung dari sesuatu yg mengiritasi, seperti debu atau untuk membuang lendir/ludah yg ada di kerongkongannya. Jadi tindakannya itu tidak selalu berarti ia sakit. Kecuali, jika terjadi penyumbatan di hidungnya, diikuti demam, atau ia batuk terus menerus yg mengganggu makan dan tidurnya.
  • Perubahan pada tinja Normal atau tidaknya tinja bayi tergantung pada makanan yg Anda berikan padanya. Bayi yg diberi ASI, tinjanya biasanya lunak, encer dan agak kasar, serta berwarna kuning kehijauan. Selain itu, ia bisa buang air besar setiap habis makan. Sedangkan bayi yg diberi susu botol, tinjanya berwarna lebih putih dan halus. Buang air besarnya mungkin hanya 2 atau 3 kali sehari. Setelah system pencernaannya matang, mereka cenderung lebih jarang buar air besarnya. Demikian pula bila bayi mengalami sembelit, jika tinja bayi keras secara berturut-turut, ia mungkin mengalami sembelit. Sebaliknya, Anda juga disarankan untuk segera menemui dokter bila tinjanya lebih berair dari biasanya, atau ada sedikit darah. Karena kondisi ini mungkin saja merupakan tanda terjadinya suatu infeksi, atau ketidakcocokan dengan susu formula yg dikonsumsinya.
  • Tali pusat tak kunjung putus Tali pusat bayi yg baru lahir biasanya berwarna putih keabu-abuan, mengkilat dan licin. Sesudah beberapa hari, tali pusat akan berubah menjadi hitam keungu-unguan, kisut dan mengecil. Anda tak perlu takut untuk merawatnya. Perlu diketahui, pada tali pusat tidak terdapat ujung2 urat saraf. Untuk membuat tali pusat lepas dalam waktu 2-4 minggu, dokter biasanya menyarankan anda untuk mengoleskan alcohol setiap kali anda selesai memandikannya. Jika tali pusat tsb tidak kunjung mongering dan lepas dalam waktu lebih dari 4 minggu, sebaiknya membawa bayi ke dokter.
  • Selalu menangis Menangis adalah satu2nya cara bayi untuk berkomunikasi, misalnya memberitahu bahwa dia lapar, terganggu, sakit, kotor atau lelah. Setiap maksud tsb biasanya mempunyai bunyi tangis yg berbeda pula. Anda mungkin butuh waktu untuk mengenalnya. Lalu bagaimana mengindikasikan tangis bayi sebagai suatu yg bermasalah? Tangisan tsb akan terdengar berbeda dari biasanya. Lebih nyaring atau melengking, terus menerus atau sulit dihentikan.
Pelajari naluri Anda Walaupun banyak buku atau orang yg memberi nasihat tentang kiat2 mengurus anak, sebaiknya Anda tidak mengabaikan naluri Anda sebagai orang tua. Karena yg menimang, memandikan, mengganti popoknya, menenangkannya saat menangis dan memberinya makan setiap hari aadalah Anda. Orang tua umumnya memiliki indera ke enam untuk mengetahui kebutuhan anak2nya. Jadi, tanpa mengabaikan gejala2 suatu penyakit, jika Anda merasa bayi anda baik2 saja, mungkin memang demikian adanya.